Advertorial
Intisari-online.com - Joe Biden baru saja memenangkan pemilu di Amerika mengalahkan saingannya calon presiden petahana Donald Trump.
Sebagai pemimpin Amerika, Joe Biden dipandang bakal memenuhi ekspektasi rakyatnya.
Terutama kebijakannya untuk menuntaskan segala hal yang gagal diselesaikan oleh presiden sebelumnya, Donald Trump.
Menukil 24h.com.vn, Senin (9/10/20), Joe Biden mengatakan langkah pertamanya untuk memenuhi janji pada rakyatnya.
Janji yang dimaksud tersebut, adalah hal yang gagal diselesaikan oleh pemerintahan sebelumnya.
Amerika disebut telah lama menderita menjelang pemerintahan akhir presiden Donald Trump.
Penderitaan tersebut, disebabkan oleh Covid-19 yang gagal diselesaikan oleh Donald Trump, dikatakan akan diselesaikan oleh Joe Biden.
Pada 9 November, Joe Biden akan membentuk satuan tugas terpisah dalam menangani Covid-19, epidemi yang mengamuk di Amerika.
Menewaskan 230.000 orang, dan juga salah satu masalah paling menyakitkan yang dihadapi Biden setelah menjabat awal tahun depan.
Biden akan bertemu dengan pakar kesehatan AS terkemuka seperti mantan Dokter Umum AS Vivek Murthy, mantan Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan AS David Kessler, untuk mencari tahu cara terbaik menangani pandemi.
Selama kampanye, Biden juga menghabiskan sebagian besar pidatonya mengkritik cara Trump menangani Covid-19 penyakit yang menyebabkan "penderitaan" bagi Amerika.
Biden berjanji untuk menyelesaikan penyakit dan mendengarkan para ilmuwan.
Sementara itu, Tuan Trump sering berselisih pendapat dengan pejabat kesehatan terkemuka tentang epidemi.
Terutama spesialis penyakit menular terkemuka di Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci.
Pertemuan para ahli medis terkemuka menunjukkan semangat Biden untuk memenuhi janjinya untuk menyelesaikan epidemi Covid-19 dengan rakyat Amerika.
AS masih menjadi negara dengan jumlah infeksi dan kematian tertinggi di dunia akibat wabah tersebut.
Di sisi lain, Donald Trump yangkehilangan suara elektoral dan suara populer, Presiden Trump tetap tidak mau mengaku kalah.
Pejabat pemilu mengkritik Trump karena gagal memberikan bukti bahwa terlah terjadi penipuan dalam pemungutan suara.
Sejauh iniTrump belum mengadakan konferensi pers publik sejak dia mengetahui kemenangan Biden.
Tim Murtaugh, juru bicara kampanye pemilihan presiden Trump, mengatakan presiden berencana untuk mengadakan aksi unjuk rasa untuk memperkuat pertarungan hukumnya atas hasil pemilihan presiden.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan sosial, serta risiko penyebaran Covid-19.
Sementara itu, kampanye Biden menyerukan agar Trump mengalihkan kekuasaan dalam perdamaian dan rasa hormat.
"Keamanan nasional dan kepentingan ekonomi AS sangat bergantung pada pemerintah yang menghormati keinginan rakyat dan transfer kekuasaan yang lancar dan damai," kata juru kampanye Biden.
"Kami akan menggelar serangkaian demonstrasi untuk mendukung perjuangan hukum bagi hasil pemilu," kata Murtaugh.
"Trump akan membuktikan ada penipuan pemungutan suara. Banyak orang mati memilih Tuan Biden," tambahnya.
Jaksa Agung di Louisiana, Kentucky, Missouri dan Oklahoma menyatakan bahwa mereka akan membantu Trump dalam mengajukan hasil pemilihan ke Mahkamah Agung.
Pejabat ini semuanya berasal dari partai yang sama dengan Donald Trump yaitu Republik.