3. Torpedo VA-111 Shkval
sementara banyak fokus tertuju pada pengembang jet tempur seperti Mikoyan dan Sukhoi untuk menyediakan pesawat tempur canggih seperti MiG 29 dan Su-35, ada monster laut tua yang terkunci di teluk negara yang sama menakutkan karena kecepatannya seperti dilansir The Eur Asian Times, Jumat (6/11)
Torpedo VA-111 Shkval bersama dengan keturunannya, telah menjadi jawaban bagi Uni Soviet dan kemudian Rusia untuk menangkal kapal selam musuh dan torpedo-nya selama yang bisa diingat.
Awalnya kapal perang ini dikembangkan di bawah pemerintahan Soviet, torpedo supercavitating, yang dioperasikan pada awal 1977, memiliki kecepatan lebih dari 200 knot (370 km per jam atau 230 mil per jam)
Torpedo super cepat dirancang sedemikian rupa sehingga mereka dapat menghancurkan musuh sebelum sempat mendeteksi atau bertindak.
Torpedo VA-111 diluncurkan dari tabung torpedo 533 mm dengan kecepatan 50 knot (93 km per jam) sebelum mencapai kecepatan 200 knot dengan menggunakan pengapian roket berbahan bakar padat.
Menurut beberapa laporan, torpedo ini juga bisa mencapai kecepatan 250+ knot, dengan pekerjaan sedang dalam pengembangan versi 300-knot (560 km per jam).
Nah, sementara torpedo tradisional menggunakan baling-baling atau pompa untuk penggerak di bawah air, torpedo Shkval menggunakan mesin roket.
Namun, itu saja tidak akan memungkinkan torpedo melaju dengan kecepatan hingga 200 knot terutama karena air menciptakan masalah tarikan untuknya.
Tapi para perancang Soviet telah memperhitungkan penghalang itu dan solusi mereka untuk itu adalah menguapkan air di sekitar torpedo saat bergerak di bawah air.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR