Korea Utara berada di peringkat terakhir dari peringkat regional Asia-Pasifik, yaitu di posisi ke-42, dan nilai keseluruhannya termasuk yang paling rendah di dunia.
Hal ini tidak tanpa sebab, rupanya Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto (PDB) negara pimpinan Kim Jong-Un tersebut telah senantiasa negatif sejak 2018 dan tumbuh sangat lemah dalam waktu empat tahun sebelumnya.
Rezim militer Kim Jong-Un telah menekan perkembangan pasar di Korea Utara, ciptakan matinya kreatifitas para pengusaha yang memang dari dulu juga sudah terbatasi.
Persentase warga menganggur di Korea Utara sebanyak 3,3%, yang tergolong persentase tinggi.
Sudah negaranya miskin, ternyata di Korea Utara juga tidak ada kebebasan ekonomi.
Lantas bagaimana mereka akan pulih sejak Covid-19 menghantam semua negara?
Rupanya pakar ini justru berpendapat bahwa Korea Utara mendapat keuntungan berlipat ganda dari pandemi Covid-19.
Khang Vu, mahasiswa doktoral di Ilmu Politik Boston College yang mempelajari politik Asia Timur dan senjata nuklir yang juga menjadi kontributor lowyinstitute.org, menjelaskan bahwa Korea Utara mendapat keuntungan dari Covid-19.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR