Advertorial
Intisari-online.com -Penggemar drama korea atau drakor tentunya tahu drama laris berjudul Crash Landing On You.
Drama romantis tersebut menceritakan seorang pengusaha wanita asal Korea Selatan yang alami kecelakaan saat lakukan olahraga paralayang, dan berakhir di perbatasan dengan Korea Utara.
Selanjutnya ia diselamatkan oleh salah seorang tentara, yang menyuruhnya pergi kembali ke negaranya tetapi hampir meledakkan ranjau saat mengejar wanita tersebut.
Kejadian yang terjadi di drama tersebut rupanya terjadi di dunia nyata.
Baca Juga: Jual-Beli Rumah Dilarang di Korea Utara, Ternyata Ini Cara Warga Kim Jong-un Punya Tempat Tinggal
Tentu bukan di bagian seorang wanita Korea Selatan tersesat ke Korea Utara, tapi bagian saat tentara Korea Utara hampir meledak karena menginjak ranjau.
Melansir Kompas.com, puluhan tentara Korea Utara terluka setelah ranjau yang mereka pasang di perbatasan meledak.
Ranjau tersebut dipasang di perbatasan China, guna mencegah pembelot meledak.
Kurang cakap
Warga setempat kepada Radio Free Asia mengungkapkan militer ternyata tidak mendapatkan cukup latihan untuk menangani peledak itu.
Kebanyakan orang memilih untuk kabur dari Korea Utara melalui China, daripada melewati Zona Demiliterisasi (DMZ) yang mengarah ke Korea Selatan.
Meski begitu seperti dilaporkan Daily Mail Rabu (28/10/2020), dalam beberapa tahun terakhir Korut dan Beijing sudah memperketat perbatasan.
Warga setempat itu mengungkapkan, keputusan tentara untuk menanam ranjau, yang kemudian meledak dan melukai puluhan personal, adalah pertama kalinya.
"Ini bisa diinterpretasikan bahwa mereka berusaha untuk benar-benar menyegel perbatasan. Sehingga mencegah orang untuk membelot," kata dia.
Jika ini baru pertama kalinya ada ranjau di perbatasan China, tidak demikian halnya dengan Zona Demiliterisasi yang berbatasan dengan Korea Selatan.
Diyakini terdapat jutaan ranjau di sana, yang ditinggalkan setelah Perang Korea yang berlangsung 1950 sampai 1953 silam.
Sumber dari warga sekitar itu menuturkan, meski terjadi insiden, pengejaan penanaman peledak tetap dilanjutkan dengan bala bantuan didatangkan.
Meski begitu, kecelakaan terbaru itu jelas membuat mereka gugup dan gelisah.
Karena para komandan mereka juga tak memberikan cukup latihan.
Insiden itu dilaporkan terjadi di Provinsi Hamgyong Utara, yang terletak di ujung utara Korut, dengan peledak lain juga dipasang di dekat Ryanggang.
Perbatasan sepanjang 1.416 kilometer itu biasanya keropos di musim dingin, di mana para pembelot bisa menyeberangi sungai yang membeku.
Tetapi pada awal tahun ini, Pyongyang langsung menerapkan penutupan ketat guna mencegah Covid-19, dengan Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un mengeklaim tak ada kasus di negaranya.
Pakar menyatakan, lockdown yang diberlakukan Korea Utara makin menghancurkan ekonomi negara itu, yang sudah kolaps terkena sanksi internasional.
Beijing sudah menegaskan kepada warganya untuk tidak terlalu dekat dengan perbatasan Korut, karena ada risiko mereka bakal ditembak mati.
Adapun bagi pembelot yang tertangkap mencoba menyeberang, risikonya adalah mereka dimasukkan ke kamp sebagai pekerja paksa.
(Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ranjau yang Dipasang untuk Cegah Pembelot Meledak, Puluhan Tentara Korut Terluka"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini