Advertorial

Kecoa untuk Obat Kecantikan, Binatang Menjijikkan Ini di Tangan Petani Kecoa di Tiongkok bisa Hasilkan Miliaran Rupiah Sekali Panen!

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Bagi sebagian besar orang, Kecoa dipandang sebagai binatang yang menjijikkan.

Tapi kini Kecoa menjadi bisnis yang menjanjikan, setidaknya inilah yang terjadi di China.

Di Provinsi Shandong, China, peternakan kecoa menjadi usaha baru dengan jumlah miliaran Kecoa di berbagai tempat.

Selain untuk mengurangi sampah dapur - sebagai bahan pakan Kecoa, Kecoa - Kecoa ini juga dijadikan pakan bergizi dan juga diolah menjadi obat serta perawatan kecantikan.

Baca Juga: Nyali Pelaut Inggris Dibikin Runtuh oleh 4 Kapal Selam Indonesia saat di Selat Lombok, RI Alugoro: 'Bon Voyage'

Bayangkan saja, satu miliar Kecoa setiap hari diberi makanan 50 ton sampah dapur.

Seperti yang dilakukan di peternakan kecoa yang juga fasiliatas pengolahan sampah milik Shandong Qiaobin Agriculture Technology di pinggiran Jinan, Provinsi Shandong.

“Kecoak-kecoak menjadi jalan bio-teknologi untuk mengubah dan mengolah sampah dapur,” kata Liu Yusheng, presiden Asosiasi Industri Serangga Shandong, seperti dikutip dari Reuters.

“Kecoak juga sumber protein yang baik untuk babi dan ternak lainnya."

Baca Juga: Bukti Tentara India Berhasil Kadali Tentara China, Tank India dan China Hanya Berjarak 400 Meter Saja, di Titik Ini Bentrokan Jilid II Mungkin Akan Pecah,Siaga 1!

"Seperti mengubah sampah sumber daya,” kata Kepala Shandong Qiaobin, Li Hongyi.

Karena menjadi bisnis yang menjanjikan, Shandong Qiaobin berencana untuk membuat tiga pabrik lagi di tahun depan.

Di sebuah desa terpencil di Sichuan, Li Bingcai, juga punya ide yang sama.

Li, 47 tahun, bekas penjual ponsel, sudah menggelontorkan satu juta yuan untuk berbisnis Kecoa.

Baca Juga: Jumawa Karena Dibantu Turki,Azerbaijan Harus Telan Pil Pahit Ketika Lihat Rusia Menolong Armenia, Kirim Drone Pembunuhnya dan Hancurkan 9 Drone Turki Sekaligus

Serangga itu dia jual sebagai pakan ke peternakan babi dan ikan serta ke perusahaan-perusahan obat sebagai bahan-bahan pembuatan obat.

Dia memelihara 3,4 juta kecoak di peternakannya.

“Orang melihat bisnis saya aneh,” kata Li kepada Reuters.

“Bisnis ini punya nilai ekonomi yang besar dan tujuan saya adalah membawa warga desa lainnya untuk sejahtera, bila mereka mengikuti langkah saya.”

Baca Juga: Covid Hari Ini 29 Oktober 2020, Perancis Terapkan Lockdown Lantaran Gelombang Kedua Covid-19 Makin Parah, Indonesia Berhati-hati terhadap Vaksin

Ada dua peternakan Kecoa di desanya. Target Li adalah menciptakan 20 peternakan.

Masih di Sichuan, sebuah perusahaan bernama Gooddoctor menternakkan enam miliar Kecoa.

“Sari kecoa bagus untuk mengobati sariawan mulut dan luka lambung, luka di kulit dan bahkan kanker perut,” kata Wen Jianguao, manajer fasilitas Kecoa di Gooddoctor.

Para peneliti juga meneliti penggunaan ekstrak Kecoak untuk masker kecantikan, pil diet, dan pengobatan kerontokan rambut.

Baca Juga: Lewat 'Upaya Diplomatik di Balik Layar', Mossad Bawa Vaksin Virus Corona dari China, Benakrha Karena 'Tak Enak; dengan AS atau Demi Tujuan Lain?

Benar saja, peternakan kecoa pun berkembang pesat di China.

Pria yang memiliki peternakan di distrik Zhangqiu di Jinan, provinsi Henan ini telah menampung 300 juta kecoa jenis Amerika, yang dapat mengunyah sekitar 15 ton sampah makanan setiap hari.

"Kecoak ini tidak takut pada apa pun yang lunak, keras, asam, manis, pahit, atau pedas," kata Li seperti dikutip dari South China Morning Post, Minggu (29/4/2018).

Menurut Li, kecoak menawarkan solusi untuk pengolahan sampah makanan secara aman, yang tidak menimbulkan dampak berbahaya.

Baca Juga: Siap Tempur! Begini Keganasan Shandong Kapal Induk Pertama China Buatan Lokal, Mampu Angkut Lebih Banyak Pesawat Tempur Dibanding Liaoning

Selama ini, 60 juta ton sampah dapur di China diolah dengan cara fermentasi, yang tidak murah dan justru mencemari lingkungan.

Li berencana untuk mengembangkan peternakan Kecoanya menjadi 4.000 ton, untuk dapat memproses 200 ton limbah makanan dari Zhangqiu dan kota-kota di sekitarnya.

Adapun Kecoa Amerika adalah salah satu varietas terbesar di dunia, dengan panjang tubuh sekitar 4 sentimeter dan siklus hidup sekitar 700 hari.

Kecoak tersebut sering digunakan sebagai bahan dalam pengobatan tradisional China, untuk menyembuhkan luka dan memperbaiki jaringan.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Puluhan Tentara Korut Terluka! Rupanya Gara-gara 'Tingkah Posesif' Negeri Ini Sendiri yang Kelewat Kejam hingga Menyegel Perbatasan, Kok Bisa?

Peternakan kecoa terbesar di dunia adalah di Xichang, provinsi Sichuan, yang menghasilkan 6 miliar kecoak dewasa dalam setahun.

Jadi Menu Makanan Populer

Tak hanya untuk pakan ternak, obat dan perawatan kecantikan, Kecoa juga menjadi menu makanan pupuler di China.

Kecoa Amerika (Periplaneta Americana) yang diternak Li Bingcai khusus untuk konsumsi manusia atau jadi bahan makanan.

Salah satu makanan favorit ada Kecoa goreng dengan saus Sichuan pedas.

Baca Juga: Waspada, Jangan Lagi Makan Telur Bersamaan dengan 5 Makanan Berikut Ini Jika Tak Ingin Hal Buruk Terjadi

Menu makanan Kecoa ini dipercaya untuk mengobati usus, saluran pernapasan sampai tonik kesehatan.

Ternyata bisnis Kecoa ini membuat Li menjadi kaya.

Harga Kecoa yang dia jual sekitar 100 - 600 yuan (Rp 219.000 - Rp 1,3 juta) per 500 gram.

Bahkan tahun lalu Li berhasil menjual satu ton Kecoa kering dengan harga Rp 1,9 miliar.

Baca Juga: Diduga untuk Membodohi Masyarakat, Megawati: Masak Presiden ke-5 Dituduh PKI Terus, Lama-lama Saya Kesal

(*)

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Siapa Sangka, Kecoa Jadi Bisnis Baru di China, Hasilkan Miliaran Rupiah Sekali Panen