Advertorial
Intisari-Online.com -Lebih dari 200 negara di dunia sudah mengonfirmasi memiliki kasus positifvirus corona (Covid-19).
Walau begitu, ada sejumlah negara yang masih mengklaim bebas dari virus corona.
Salah satunya Korea Utara.
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Unmengklaim bahwa negaranya tidak memiliki satu pun kasus virus corona.
Sebab, mereka telah penutupan perbatasandengan ketat dan melakukan pembatasan pergerakan.
Nah, terkait soal virus corona, Korea Utara baru-baru initelah memperingatkan warganya untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Dilansir dari bbc.com pada Sabtu (24/10/2020), ini karena ada kekhawatiran bahwa "debu kuning" yang berhembus dari China dapat membawa virus corona.
Akibatnya jalan-jalan ibu kota Pyongyang dilaporkan hampir kosong pada hari Kamis (22/10/2020) setelah peringatan itu.
Korea Utara itu disebut memang sangat sensitif terhadap penyebaran virus corona.
Walau tidak ada hubungan yang diketahui antara awan debu musiman dan Covid-19, tapi mereka tetap waspada.
Namun,Korea Utara bukan satu-satunya negara yang menyarankan hal serupa.
Tim Disinformasi BBC mencatat Turkmenistan juga menuduh debu yang sarat dengan virus corona. Sehingga warga disuruh memakai masker.
Hingga saat ini belum ada laporan dari China.
Bahayanya 'debu kuning'
Televisi Pusat Korea (KCTV) yang dikendalikan negara menyiarkan segmen cuaca khusus pada hari Rabu.
Di mana mereka memperingatkan masuknya debu kuning keesokan harinya.
Mereka juga mengumumkan larangan nasional pada pekerjaan konstruksi luar ruangan.
Debu kuning mengacu pada pasir dari gurun Mongolia dan Cina yang bertiup ke Korea Utara dan Selatan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.
Itu bercampur dengan debu beracun yang selama bertahun-tahun telah menimbulkan masalah kesehatan di kedua negara.
Bisakah awan debu membawa Covid-19?
Media pemerintah Korea Utara beralasan bahwa penelitian yang mengaitkan virus corona dengan transmisi udara.
Pusat Pengendalian Penyakit AS mengatakan virus corona dapat tetap melayang di udara "selama berjam-jam".
Namun, ia juga mengatakan sangat jarang seseorang terinfeksi dengan cara ini - terutama di luar ruangan.
Cara utama orang terinfeksi virus corona adalah dari berdiri di dekat seseorang yang terinfeksi.
Kemudian orang tersebut batuk, bersin atau berbicara.
Itulah cara menyebarkan virus melalui tetesan.