Advertorial
Intisari-Online.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat kritik tajam terkait pandemi virus corona (Covid-19).
Ditambah dirinya dan istrinya juga sudah dikonfirmasi positif virus corona.
Lalu kini Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat telah"berputar balik" dan "belajar untuk hidup" denganpandemi viruscorona.
Hal itu disampaikan Trump dalam debat terakhir Pilpres AS 2020 pada hari Kamis (22/10/2020) seperti dilansir darihuffpost.com.
Saat itu, Trump diminta menggambarkan bagaimana bisa pemerintahannya gagal menahan laju penyebaran Covid-19.
Sebab, data dan fakta mengklaim AS merujuk pada salah satusalah satu proyeksi kematian terburuk.
Di mana para peneliti Inggris memperkiraan bahwamungkin ada sebanyak 2,2 juta kematian di AS.
"Ini adalah masalah global, tapi saya telah diberi selamat oleh para kepala negara atas apa yang telah kami lakukan," kata Trump.
“Ini akan pergi, dan seperti yang saya katakan, kita di belokan, kita di tikungan. Ini akan pergi."
Virus corona telah menewaskan lebih dari 222.000 orang Amerika.
Dan lebih dari 1.100 kasus kematian dilaporkan pada hari Rabu (21/10/2020), jumlah korban harian tertinggi dalam lebih dari sebulan.
Trump juga mengklaim bahwa vaksin Covid-19 akan datang dan sudah siap. Nantinya itu akan diumumkan dalam beberapa minggu.
Faktanya dari semua perkataan Trump pada debat itu, tidak ada datanya sama sekali.
Dr. Francis Collins, direktur National Institutes of Health, mengatakan bahwa dia "sangat optimis" bahwa vaksin dapat tersedia pada akhir tahun.
Tetapi distribusi kepada masyarakat umum mungkin baru bisa dilakukan antara pertengahan atau akhir tahun 2021.
Joe Biden, calon presiden AS lainnya juga menanggapimisinformasi tentang Covid-19 yang disampaikan olehTrump.
Di mana data malah menunjukkan jumlah kematianterus meningkat pesat dan dengan alasan utamanya bahwa Trump masih belum memiliki rencana komprehensif untuk mengatasi krisis tersebut.
"Siapapun yang bertanggung jawab atas banyak kematian tidak boleh menjadi presiden Amerika Serikat," kata Biden.
“Dia bilang kita belajar untuk menerimanya? Orang-orang belajar untuk mati dengannya!"
Dalam beberapa minggu menjelang pemilihan, Trump telah berkampanye dengan platform anti-sains dan konspiratorial yang kuat.
Kondisi Trump semakin memburuk tak kala dia dikonfirmasi positif virus corona beberapa waktu lalu.
Ini menekankan bahwa virus corona itu ada dan berbahaya.
Apalagi dulu Trump pernah mengecam para ilmuwan dengan mengatakan warga AS tidak perlu memakai masker.
Padahal Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, sudah mengatakan masker adalah cara pencegahan terbaik agar tidak terinfeksi virus corona.