Bahkan, ia menyandingkan, ketangkasan yang dimiliki para taruna-taruni STIN itu setara dengan kemampuan sepuluh lembaga intelijen dunia.
Misalnya, seperti Central Inteligence Agency (CIA) Amerika Serikat, Secret Inteligence Service MI6 Inggris, Glavnoe Razvediwatelnoe Ypravlenie (GRU) atau Direktorat Intelijen Utama Rusia, Direction Generale de la Securite Exterieure (DGRE) Prancis, dan Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan.
"Bagi saya, intelejen yang mumpuni, selain menjadi mata dan telinga negara serta mahir dalam menganalisa informasi juga harus terampil melakukan penyusupan, penyamaran, propaganda, agitasi, provokasi, menggelar operasi rahasia dan mampu melakukan pertempuran baik perorangan sebagai pertahanan diri maupun sebagai team atau kelompok untuk melumpuhkan musuh di medan yang rumit dan sulit," ucapnya.
Sebelumnya, Bamsoet membagikan sebuah video berdurasi 38 detik yang menunjukkan parade militer pasukan khusus BIN, Rajawali.
Video tersebut diambil saat acara Inagurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara ( STIN) di Plaza STIN, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020) lalu.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR