Al-Zayani menyentuh siku dengan Ben-Shabbat, yang menggambarkan langkah itu sebagai "awal yang menjanjikan" dan mengatakan bahwa delegasi Israel diterima "dengan tangan terbuka, dengan kehangatan dan keramahan".
Israel dan Bahrain menandatangani apa yang disebut "Abraham Accords" pada upacara Gedung Putih pada 15 September.
Namun, dokumen yang ditandatangani tidak mencapai perjanjian formal.
Kesepakatan itu telah memicu kemarahan di antara warga Bahrain di dalam dan luar negeri.
Pemerintah Bahrain mengatakan kesepakatan itu melindungi kepentingannya dari Iran.
Al-Zayani mengatakan keterlibatan dan kerja sama adalah cara yang paling efektif dan berkelanjutan untuk mewujudkan perdamaian sejati dan abadi di kawasan itu.
Dia juga mengatakan negaranya mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui dialog.
Sementara itu, Mnuchin menggambarkan kesepakatan itu sebagai langkah penting dalam stabilitas regional dan "hanya awal dari pekerjaan yang akan datang".
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR