Advertorial

Sempat Adem Ayem, Mendadak China Siaga Penuh Setelah Kelompok Serangan Kapal AS Muncul Lagi di Laut China Selatan, 'Kami Siap Berperang'

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Kondisi di Laut China Selatan tidak bisa ditebak.

Pada awal tahun 2020 ini, pemerintah China mengklaim 80% wilayah Laut China Selatan adalah milik mereka.

Klaim itu lantas membuat negara lain marah dan menyiagakan militer mereka.

Kondisi semakin buruk ketika militer Amerika Serikat (AS) ikut terlibat.

Baca Juga: Miliki Skill yang Tak Dimiliki Pasukan Elite Lainnya, Paskhas TNI AU Pernah Bikin Pasukan Australia dari Arogan Berubah Jadi Segan

Lalu setelah membuat wilayah perairan ini bak 'tempat perang', tiba-tiba kondisi menjadi tenang.

Hingga China kembali bersiaga penuh.

Alasannya karenaKelompok Serangan Kapal Induk Ronald Reagan telah kembali ke Laut China Selatan untuk ketiga kalinya dari penyebarannya pada tahun 2020.

Kelompok serang kapal induk termasuk satu-satunya kapal induk Angkatan Laut USS Ronald Reagan (CVN 76) dan Carrier Air Wing (CVW) 5, kapal penjelajah peluru kendali kelas Ticonderoga USS Antietam (CG 54), dan Arleigh Burke Kapal perusak berpeluru kendali kelas USS Halsey (DDG 97) dan USS John S. McCain (DDG 56).

Baca Juga: Pantas Saja Para Buruh Sering Demo, Ternyata Upah Minimum di Indonesia Termasuk Paling Rendah di ASEAN, Cuman Segini Besarnya

Di mana itu meliputi operasi penerbangan dengan pesawat sayap tetap dan putar, latihan serangan maritim, dan pelatihan taktis terkoordinasi antara unit permukaan dan udara.

Berlayar hampir 56.000 mil laut sejauh penyebaran ini, kelompok penyerang berkomitmen untuk menegakkan perjanjian keamanan AS dengan sekutu dan mitra regional.

Serta menunjukkan kemampuan pasukan angkatan laut yang dikerahkan ke depan untuk dengan cepat menanggapi setiap kemungkinan di seluruh wilayah.

“Selama penempatan kami, kami melanjutkan tradisi panjang kami yang menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap penggunaan laut yang sah dan mempertahankan akses terbuka ke kepentingan internasional,” kata Laksamana Muda George Wikoff, komandan, Ronald Reagan Carrier Strike Group, seperti dikutip dariNavy.Mil,Kamis (15/10/2020).

“Fokus operasi kami selalu, dan akan terus, kerja sama bersama sekutu dan mitra Indo-Pasifik kami dalam mempromosikan stabilitas kawasan,” tambahnya.

Sepanjang pengerahan tahun 2020, Ronald Reagan dan unit-unit pendampingnya secara rutin berintegrasi dengan pasukan angkatan laut sekutu dan mitra untuk membangun kesiapan perang kelas atas melalui pertahanan udara, perang anti-kapal selam, serangan maritim, dan latihan perlindungan kekuatan.

Kelompok pemogokan baru-baru ini beroperasi di Samudra Hindia, melakukan dua transit melalui Selat Malaka, dan menyelesaikan berbagai latihan multinasional di seluruh Indo-Pasifik.

Baca Juga: Covid Hari Ini 18 Oktober 2020: Kasus Global Nyaris Tembus 40 Juta Kasus, Indonesia Peringkat 19 Sebagai Negara dengan Kasus Terbanyak di Dunia, Nomor 1 di ASEAN

Dalam video timelapse ini, USS Ronald Reagan (CVN 76) melintasi Selat Malaka, 8 Oktober.

Mengambil pendekatan kooperatif untuk keamanan dan stabilitas regional, Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk melindungi hak, kebebasan, dan penggunaan laut yang sah, dan kemampuan semua negara untuk menggunakan hak-hak tersebut.

Bersama-sama, AS dan sekutunya mempromosikan perdamaian dan kemakmuran dengan mendukung norma-norma internasional.

Ronald Reagan Carrier Strike Group dikerahkan ke depan ke area operasi Armada ke-7 A.S. untuk mendukung wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Armada ke-7 A.S. melakukan operasi angkatan laut yang dikerahkan ke depan untuk mendukung kepentingan nasional A.S. di wilayah operasi Indo-Pasifik.

Sebagai armada Angkatan Laut AS terbesar, Armada ke-7 berinteraksi dengan 35 negara maritim lainnya untuk membangun kemitraan yang mendorong keamanan maritim, meningkatkan stabilitas, dan mencegah konflik.

(Noverius Laoli)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "AS kembali kirim Kapal Induk Ronald Reagan ke Laut China Selatan")

Baca Juga: Semua Misi Nyaris 100% Sukses, InilahKoopssus TNI, Pasukan Elite Indonesia yang Jago di Darat, Laut, dan Udara, 'Hanya Bisa Diperintah oleh Presiden Jokowi'

Artikel Terkait