Advertorial
Intisari-online.com - Bila berbicara soal bangganya memiliki angkatan bersenjata dengan reputasi mumpuni.
Satuan elite TNI AL ini bahkan sampai-sampai buat pasukan khusus laut negara lain ikut kagum.
Namanya sampai disegani satuan elite negara lain, Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL juga pernah menjadi guru dari pasukan elite negara lain.
Kopaska memiliki tampilan yang sangar, Indonesia semakin ditakuti musuh karena ragam pasukan elitenya.
Selain Kopassus kepunyaan TNI AD, Indonesia telah lama memiliki pasukan elit Kopaska (Komando Pasukan Katak) sebagai frogmen TNI AL.
Keberadaan Kopaska yang cukup populer saat Indonesia dan Malaysia pernah terlibat konflik itu ternyata malah menginspirasi AL Malaysia.
Negeri Jiran juga punya Paskal (Pasukan Khas Laut) sebagai “pasukan katak” TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia).
Tugas pokok Paskal sebagai pasukan komando yang paling dibanggakan TLDM adalah mengamankan perairan Malaysia, objek vital, serta melakukan pertempuran darat yang diperlukan.
Paskal kurang lebih mirip-mirip dengan US Navy SEAL karena mereka kemudian mengirimkan personelnya ke Conorado, California, maupun ke Norfolk, Virginia untuk dilatih SEAL.
Paskal disebut pasukan katak karena dalam pembentukan embrionya awal 1980 dilatih oleh Kopaska TNI AL di Surabaya dan oleh Taifib (Intai Amfibi- Korps Marinir TNI AL).
Walaupun penyebutan Paskal dalam katagori pasukan katak juga masih dipertentangkan beberapa kalangan, karena disebut-sebut Paskal tidak punya kemampuan udara (selain laut dan darat) serta tidak memiliki kualifikasi demolisi bawah air (UDT).
Lebih parah lagi, konon personel Paskal yang dikirim untuk pendidikan pasukan katak di Sekolah Pasukan Katak TNI AL Surabaya tidak lulus.
Hal ini diluruskan dalam uraian mengenai Paskal di situs Wikipedia berbahasa Malaysia.
Disebutkan, dari 69 orang yang dikirim ke Sekolah Pasukan Katak TNI AL, hanya satu yang tidak lulus karena mengalami patah kaki.
Setelah itu angkatan pertama dikirim ke Inggris untuk menimba ilmu dari Komando Royal Marine, Inggris, dan SEAL Amerika.
Paskal sebagai pasukan komando TLDM kemudian berkemampuan perang laut, darat, dan udara serta berkemampuan antigerilya.
Dalam satu situs internet disebutkan, tahun 1980-an unit Paskal sebenarnya bukanlah apa-apa.
Saat Malaysia melakukan Latma Malindo dengan Indonesia, kala itu Paskal masih “menyembunyikan” jati dirinya karena kalah pamor dibanding Kopaska yang telah berdiri sejak 1962.
Dalam perkembangan kemudian seiring kelengkapan persenjataan yang dimilikinya, Paskal kerap muncul dalam pemberitaan.
Paskal sejatinya dibentuk setelah AL Malaysia mengagumi keunggulan pasukan-pasukan khusus TNI dalam Operasi Dwikora.
Infiltrasi yang dilakukan pasukan-pasukan khusus militer Indonesia tak mampu dibendung walaupun Semenanjung Malaysia dijaga ketat tentara Inggris, SAS, dan Gurkha kala itu.
Bertolak dari kekaguman itulah di tahun 80-an TLDM meminta TNI AL dalam hal ini Kopaska dan Taifib (Intai Amfibi-Korps Marinir) untuk melatih embrio Paskal.
Itu pula konon yang menyebabkan Paskal memilih menggunakan baret ungu seperti Korps Marinir TNI AL.
Hal ini ditujukan untuk menunjukkan identitas pasukan elite dan menunjukan persahabatan yang baik dengan Korps Marinir TNI AL.
Demikian juga seragam loreng US Navy SEAL yang digunakan Paskal untuk menunjukkan bahwa Paskal dilatih secara khusus oleh SEAL.
Lepas dari semua polemik permasalahan, Paskal yang resmi didirikan pada 1 Oktober 1980, bermotto “Senantiasa Terbaik” dan bermarkas di Pangkalan TLDM Lumut, Perak, ini kian hari kian dilengkapi beragam persenjataan mumpuni.
Artikel ini pernah tayang di Tribun Jambi dengan judulKala Pasukan Elit Laut Malaysia Berguru ke Kopaska TNI AL Karena Kagum dengan Reputasi di Masa Lalu