Peneliti lembaga think tank tersebut telah menolak kritik tersebut, dengan menyajikan bukti — seringkali diambil dari sumber resmi China — untuk mendukung klaim mereka.
Partai Komunis China yang berkuasa telah lama berjuang untuk mengelola Xinjiang, yang selama beberapa dekade telah menjadi rumah bagi gerakan separatis pimpinan Uighur yang secara sporadis.
Sejak awal 2017, partai tersebut telah menggunakan pengawasan digital menyeluruh dan kamp pendidikan ulang untuk mencoba melacak dan menetralkan orang Uighur yang dianggap mengancam.
Kampanye tersebut telah berkembang dari waktu ke waktu, dengan pihak berwenang bergerak untuk menghancurkan lingkungan Uighur dan menghapus budaya Uighur.
KOMENTAR