Advertorial

Indonesia Resmi Dinyatakan Resesi Oleh Menkeu Sri Mulyani, Dua Negara Asia Ini Malah Alami Kenaikan Ekonomi, Salah Satunya Negara Tetangga Indonesia Ini, Kok Bisa?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Hingga pertengahan Agustus 2020, sebanyak 10 negara telah mengalami resei sebagai dampak dari pandemi virus corona.
Hingga pertengahan Agustus 2020, sebanyak 10 negara telah mengalami resei sebagai dampak dari pandemi virus corona.

Intisari-online.com - Secara resmi menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan pada Selasa (22/9/20), Indonesia akan mengalami resesi pada akhir bulan September ini.

Hal itu disebabkan minus peningkatan ekonomi Indonesia, pada kuartal III ini, akibat dampak pandemi Covid-19.

Namun resesi ternyata tak hanya dialami oleh Indonesia saja.

Hingga pertengahan Agustus 2020, sebanyak 10 negara telah mengalami resei sebagai dampak dari pandemi virus corona.

Baca Juga: Pasangan Kanibal Ini Dulu Terkenal Gara-gara Isi Kulkasnya Dibongkar, Kini Nasibnya Berakhir Mengenaskan Tewas di Penjara dalam Kondisi Mengenaskan dan Meninggalkan Fakta Mengerikan Ini

Sementara, banyak negara yang terancam mengalami resesi karena pertumbuhan ekonomi minus.

Sepuluh negara yang mengalami resesi adalah Jepang, Filipina, AS, Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, Hong Kong, Inggris, dan Singapura.

Ancaman virus corona memang tak hanya mengintai sistem kesehatan masyarakat, tetapi juga ekonomi global.

Namun, di tengah ancaman resesi itu, ada dua negara yang masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi, yaitu China dan Vietnam.

Baca Juga: Benar-benar Rugi Bandar, Nenek 68 Tahun Ini Nekat Nikahi Pria Muda 30 Tahun, Hartanya Rp339 juta Malah Dikuras Habis Suami Mudanya Itu Untuk Hal Ini

China

China mengalami penurunan ekonomi tajam dalam tiga bulan pertama tahun ini selama penguncian akibat virus corona.

Namun, mengutip BBC, 16 Juli 2020, angka yang dirilis pada Juli 2020 menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) China kembali tumbuh selama April hingga Juni.

Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan para ahli dan mengarah ke pemulihan berbentuk V yaitu, penurunan tajam yang diikuti dengan pemulihan yang cepat.

Hal ini juga berarti China menghindari resesi teknis, yang ditandai sebagai dua periode pertumbuhan negatif berturut-turut.

Pertumbuhan kembali itu mengikuti penurunan tajam 6,8 persen pada kuartal pertama tahun ini dan menjadi kontraks terbesar sejak pencatatan PDB kuartalan dimulai.

Pada periode itu, pabrik dan bisnis negara ditutup seiring penguncian ketat yang diterapkan guna mengendalikan Covid-19.

Baca Juga: Selama Ini Petantang-petenteng di Laut China Selatan, China Tiba-tiba Ngaku Tak Berniat Perang Dingin atau Perang Panas dengan Negara Mana pun

Pemerintah telah melakukan serangkaian tindakan untuk membantu meningkatkan ekonomi, termasuk keringanan pajak.

Pada Mei, China mengumumkan tidak akan menetapkan target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020 karena menghadapi dampak dari pandemi virus korona.

Ini adalah pertama kalinya Negeri Panda tidak memiliki target sejak 1990 ketika pencatatan dimulai.

Menurut data statistika nasional, selama enam bulan pertama tahun ini, ekonomi China turun 1,6 persen.

Vietnam

Vietnam menjadi perbincangan dunia setelah kesuksesannya dalam mengendalikan virus corona.

Kesuksesan itu juga menghindarkan Vietnam dari jurang resesi setelah mengalai pertumbuhan ekonomi 0,36 persen pada kuartal kedua.

Meski demikian, tingkat pertumbuhan terbaru adalah yang terendah sejak pencatatan kuartalan dimulai di Vietnam 30 tahun lalu.

Baca Juga: Dimulai Karena Sengketa Perbatasan, Perang Irak-Iran Pecah dan Berlangsung Selama 8 Tahun, 'Sama-sama Gunakan Ratusan Tank dan Senjata Kimia', Siapa yang Menang?

"Perkembangan pandemi COVID-19 yang rumit telah meninggalkan dampak negatif pada semua aspek sosial ekonomi," kata Kantor Statistik Umum (GSO), dikutip dari Reuters, 29 Juni 2020.

Untuk mencapai target tahunan sebesar 6,8 persen, Vietnam memerlukan pertumbuhan hingga 10 persen pada paruh kedua tahun ini.

Sektor jasa pada kuartal kedua mengalami kontraksi 1,76 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan sektor industri naik 1,38 persen dan sektor pertanian naik 1,72 persen.

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judulDua Negara Ini Alami Pertumbuhan Ekonomi Saat Negara Lain Terancam Resesi

Artikel Terkait