Selama beberapa dekade, terutama setelah Perjanjian Oslo 1993 antara Israel dan Otoritas Palestina, para ahli Timur Tengah berpendapat bahwa negara-negara Arab akan terus mematuhi “three no’s”.
Sampai ada kesepakatan dua negara yang akan mengembalikan Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur ke Palestina.
Hanya saja, waktu terus berjalan dan semuanya mulai berubah.
Kini, negara-negara Arab punyai versi terbaru dari strategi "konsensus" Haig.
Di mana ini merupakan pandangan yang disepakati oleh para ahli.
Misalnya ketika Mesir diterima kembali di Liga Arab pada tahun 1989 dan ketika Liga tersebut tidak mengambil tindakan terhadap Yordania pada tahun 1994 ketika mereka menandatangani perjanjian damai dengan Israel setelah Oslo.
Alasannya sederhana, para ahli takut terjadi pemberontakan terhadap para penguasanya karena alasan ekonomi.
Mereka punya bukti soal pemberotakan bisa menjungkirbalikkan pemerintah.
Misalnya kasus Ben Ali dari Tunisia dan Ali Abdullah Saleh dari Yaman, atau menyebabkan perang saudara yang berlanjut di Yaman dan Suriah.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR