Walaupun tidak bisa dilakukan setiap hari, Aris selalu menyempatkan bertatap muka melalui layar ponsel tiga hari sekali.
"Video call tetap diusahain, maksimal 3 hari sekali. Tapi ya tetap saja tidak seperti ketika bertemu secara langsung," ujar Aris.
Putri Aris yang baru berusia 5 tahun, lanjut dia, dapat memahami kondisi yang saat ini tengah terjadi.
Namun, ia menjadi terenyuh kala sang putri mengungkapkan kerinduan dan ingin bersama-sama lagi.
"Tapi anak saya cukup mengerti dengan keadaan ini. Namun tiap video call bilang, 'Miyu kan kangen sama ayah'. Itu yang buat saya tambah sedih sih. Tapi ya enggak bisa apa-apa kan masih dalam keadaan seperti ini juga," kata Aris.
Selain melakukan video call, Aris juga beberapa kali menyempatkan diri datang ke rumah orangtuanya tetapi hanya berdiri di luar pagar.
Ia pergi ke rumah orangtuanya hanya sesekali. Selain karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Aris juga mengaku merasa tidak enak dengan tetangganya jika terlalu sering mengunjungi rumah orangtuanya.
"Kalau ketemu ya paling seperti yang ada dalam unggahan saya itu, dari depan pagar terpisah jarak beberapa meter, cuma dadah-dadah saja," kata Aris.
"Cuma kan enggak bisa sering-sering. Tetangga kan juga tahu kalau saya kerja di rumah sakit yang ada Covid-19-nya, daripada jadi ribet ya sudah lah tidak terlalu sering datang," lanjut dia.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR