Advertorial

Tega Merebus Hidup-hidup dan Menjadikannya Bahan Pembuat Tas, Sepatu Dan Dompet, Kekejaman Terhadap Kucing di 'Negara Panda' Ini Meningkat Drastis!

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com- Pasar untuk daging dan bulu kucing terus berkembang di China.

Dilansir dariNextshark, pada 1 Desember, 2019 silam, Masyarakat Bebas Bulu, sekelompok sukarelawan sedunia yang berkampanye menentang penggunaan bulu binatang, menjelaskan tentang hal tersebut.

Penjualan daging dan bulu kucing di China terus tumbuh.

Lebih jauh, saat ini juga tidak ada undang-undang yang menentang kekejaman terhadap binatang.

Baca Juga: Padahal Sempat Membaik, Kucing Emas Langka yang Terjerat Perangkap Babi di Sumatera Barat Akhirnya Mati dalam Kondisi Memilukan

Menurut organisasi nirlaba itu, sebagian besar kucing yang ditangkap dalam perdagangan itu adalah hewan liar.

Kucing-kucing itu tidak pernah dimusnahkan atau dikebiri.

Sehingga mereka terus bereproduksi pada tingkat yang “mengkhawatirkan”.

Selain itu, beberapa orang diduga juga mengambil kucing peliharaan.

Baca Juga: Sebut Bisa Hilang Tanpa Vaksin, Seorang Dokter di Italia Gambarkan Virus Corona Melemah dari Harimau Jadi Kucing Liar, Benarkah?

Perlakuan seperti itu membuat pemiliknya mencari-cari dan terkadang menemukan kucingnya dalam pembantaian yang menyedihkan.

"Mereka dijual kepada tukang daging yang merebus mereka hidup-hidup."

"Biar kulitnya menjadi sepatu, sarung tangan, dompet, dll," klaim kelompok Bebas Bulu tersebut dalam sebuah postingan Facebook.

Bulu kucing dan anjing ilegal di negara-negara AS dan UE, tetapi "kulit mereka masuk tanpa spesifikasi," tambah mereka.

Baca Juga: Saat Beberapa Daerah di China Melarang Makan Daging Kucing, 700 Kucing Justru Ditemukan Dijejalkan dalam Kandang Sempit, Siap untuk Dimasak

Postingan itu sontak mengundang banyak perhatian publik.

"Ini menghancurkan hatiku hingga berkeping-keping"

"Saya menangis," komentar salah seorang Pengguna Facebook.

Baca Juga: Anak-anak Kucing Dicekoki Daging Kucing Mati: Daging yang Dibeli dari Pasar Basah China Terancam Dilarang Karena Sebuah Eksperimen di AS

Sementara yang menanyakan hati nurani pelaku tindakan kejam ini.

"Bagaimana orang bisa melakukan tindakan itu?"

Sebenarnya, kegiatan memakan kucing dan anjing di China adalah legal.

Namun itu hanya tindakan minoritas dan jauh dari aktivitas normal yang dilakukan kebanyakan orang.

Baca Juga: Misterius, Usianya Capai 2.500 Tahun, Mumi dari Mesir Kuno Ini Sangat Aneh Karena Punya 5 Kaki dan 3 Ekor, Makhluk 'Purba' Apakah Ini?

Pada 2017, sosial media di China bereaksi juga dengan ketakutan terkait seorang pria yang yang ketahuan mengangkut sekitar 500 kucing.

Beberapa diantaranya adalah hewan peliharaan yang dicuri, dimasukkan ke dalam kandang kecil dan hendak dijual ke restoran.

Sebuah survei lokal pada tahun yang sama mengungjap bahwa 13% penduduk di Yulin - tempat festival anjing tahunan terkenal di Cina - tidak pernah makan anjing, sementara 59% diantaranya jarang mengonsumsinya.

Baca Juga: Media Sosial Dihebohkan Video Anak Kucing yang Diinjak Sampai Mati oleh 3 Perempuan, Terungkap TKP dan Motif Pelaku

"Yang benar adalah bahwa makan anjing dan kucing bukan bagian dari praktik kuliner arus utama China bahkan di Yulin, rumah dari festival daging anjing," kata Peter Li, spesialis kebijakan China untuk Humane Society International.

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait