Advertorial

'Negara dalam Situasi Sangat Gawat' Kasus Covid-19 Korea Selatan Melonjak, Presiden Moon Jae-in Mengecam Pihak Ini karena Tak Patuhi Protokol Kesehatan

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com -Di awal pandemi Covid-19 menyerang berbagai negara di dunia, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang mendapat pujian.

Pasalnya, Negeri Gingseng ini mampu bekerja dengan cepat merancang berbagai upaya penanganan Covid-19, seperti tes virus corona.

Namun, belakangan Korea Selatan pun dilanda kekhawatiran.

Korea Selatan melaporkan 279 kasus virus corona baru pada hari Minggu.

Baca Juga: Hampir 5 BulanMinim Kasus Covid-19, Tiba-tiba Korea Selatan Tingkatkan Jarak Sosial ke Level 2, Restoran Ditutup hingga Pertemuan Dibubarkan, Apa yang Terjadi?

Ini jadi lonjakan kasus corona tertinggi di Korea Selatan sejak Maret.

Lonjakan infeksi corona mendorong Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk memperingatkan cluster baru dalam beberapa hari mendatang di wilayah metropolitan Seoul.

“Kasus Covid-19 baru setiap hari tiba-tiba melonjak menjadi 279 kasus , dengan infeksi yang berpusat di beberapa gereja,” katanya dalam pesan Facebook.

“Kami berada dalam situasi yang sangat gawat. Ini adalah momen kritis untuk menentukan berhasil atau tidaknya upaya karantina kami,” lanjutnya.

Baca Juga: Hanya 8Paskibraka yang Bertugas di Tahun 2020, BeginiAsal Usul Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, Formasinya Pernah Berubah-ubah

Moon mengacu pada wabah awal Korea Selatan awal tahun ini dan upaya agresif negara itu untuk mengendalikan wabahnya.

Moon juga mencaci-maki gereja karena mengabaikan pedoman jarak sosial dan menuduh mereka menolak bekerja sama dengan otoritas kesehatan dalam melacak kontak.

Seorang pendeta gereja sayap kanan mendorong pengikutnya untuk bergabung dengan ribuan orang pada hari pembebasan 15 Agustus pada hari Selasa.

Ia memprotes kebijakan Moon dan menentang larangan unjuk rasa di ibu kota.

Baca Juga: Disebut Soekarno sebagai Hasil Curian, Ini Cerita Asal-usul Mikrofon yang Digunakan saat Pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945

“Ini adalah tantangan langsung bagi sistem karantina negara dan tindakan tak termaafkan yang mengancam kehidupan masyarakat,” kata Moon.

Dia berjanji untuk menindak keras tindakan ilegal yang merusak keamanan dan ketertiban publik.

Kasus-kasus baru yang dilaporkan pada hari Minggu meningkatkan jumlah kasus negara itu menjadi 15.318 kasus.

Dari kasus baru, 267 di antaranya adalah penularan lokal. Sebagian besar infeksi baru terjadi di sekitar ibu kota Seoul.

Baca Juga: Salah Satunya Nominal Rp 850.000, Inilah Sederet Uang Rupiah Khusus Peringatan HUT Kemerdekaan RI

Infeksi juga dilaporkan di kota besar lainnya seperti Busan dan Daegu, yang merupakan episentrum krisis sebelumnya pada akhir Februari dan Maret ketika ratusan kasus baru dilaporkan setiap hari.

Ibukota mencatat 146 kasus baru, 107 di antaranya terkait dengan Gereja Sarang Jeil yang dipimpin oleh Pendeta Jun Kwang-hoon yang merupakan seorang pendeta kontroversial dan kritikus pemerintah yang vokal.

Sekte Kristen lainnya, Gereja Yesus Shincheonji, berada di pusat wabah infeksi Covid-19 terbesar di negara itu pada bulan Februari.

Kelompok rahasia itu terkait dengan 36% dari total kasus corona di Korea Selatan, dan pada 1 Agustus, otoritas Korea Selatan menangkap pendirinya, Lee Man-hee, karena diduga menyembunyikan informasi penting dari pelacak kontak.

Baca Juga: Hanya 8Paskibraka yang Bertugas di Tahun 2020, BeginiAsal Usul Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, Formasinya Pernah Berubah-ubah

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kasus corona di Korea Selatan melonjak, Presiden Moon: Negara dalam situasi gawat!

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait