Advertorial
Intisari-Online.com - Kita sudah memasuki pertengahan bulan Juli tahun 2020.
Namun sepertinya tanda-tanda berhentinya penyebaran virus corona yang sebabkan penyakit Covid-19 belum terlihat.
Bahkan jumlahnya kasusnya semakin banyak.
Berdasarkan data dariWorldometers.infohingga Minggu (19/7/2020), kasus virus corona yang sebabkan penyakit Covid-19 sudah mencapai14.425.865 di seluruh dunia.
Selain itu, kasus kematian mencapai 604.917 kasus dan 8.612.194 lainnya sudah dinyatakan sembuh.
Kira-kira apa yang menyebabkan penyebaran virus corona semakin cepat?
Ada yang mengatakan karena obat atau vaksin virus corona belum ada hingga sampai saat ini.
Selain itu, sebuah studi mengatakan bahwa virus corona bermutasi.
Dilansir dari express.co.uk pada Minggu (19/7/2020), menurut para peneliti, virus corona atau Covid-19telah bermutasi menjadi enam turunan.
Bahkan beberapa di antaranya lebih mematikan daripadajenis virus corona awal.
Temuan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari aplikasi COVID Symptom Study King's College London.
Para peneliti mengatakan bahwa enam jenis Covid-19 ini memiliki gejala yang berbeda-beda.
Untuk studi ini, merekamenggunakan data untuk mengembangkan model untuk memprediksi pasien mana yang paling mungkin memerlukan rawat inap dan dukungan pernapasan berdasarkan gejala awal mereka.
Batuk terus menerus, demam, dan kehilangan indra perasa atau bau biasanya disoroti sebagai tiga gejala utama Covid-19.
Tetapi data yang dikumpulkan dari sekitar 1.600 pengguna aplikasi menunjukkan berbagai gejala.
Termasuk sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, kebingungan, kehilangan nafsu makan, dan sesak napas.
Dr Claire Steves dari King's College London mengatakan: “Temuan ini memiliki implikasi penting untuk perawatan dan pemantauan orang-orang yang paling rentan terhadap Covid-19 yang parah."
"Setelahnya, temuan ini dapat membuat ahlimemprediksi siapa saja yang wajib dipantau terus-menerus."
"Seperti pemantauankadar oksigen dan gula darah, dan memastikan mereka terhidrasi dengan baik."
"Ada juga pilihan tentangperawatan sederhana dapat diberikan di rumah, mencegah rawat inap, dan menyelamatkan nyawa," tutupya.