Kepala Komando Pelatihan Korps Lapis Baja Letnan Kolonel Beni Aharon mengatakan bahwa program tersebut telah berlangsung dari 2017 mulai dari seleksi hingga pelatihan dan para anggota perempuan itu telah membuktikan diri mereka.
"Tujuan dari program percontohan ini adalah untuk mencari tahu apakah keempat anggota dapat mengoperasikan tank selama misi menjaga keamanan rutin dan hasilnya cukup positif," ujarnya.
"Para prajurit ini telah mencapai tujuan yang ditetapkan bagi mereka," tambah Aharon.
Proyek percontohan unit tank perempuan tersebut sempat mendapat tentangan, terutama dari para pensiunan panglima militer yang menyebutnya sebagai eksperimen yang berbahaya.
Namun hal tersebut tak menghalangi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk merekrut anggota perempuan menjadi operator dan komandan tank.
"Menjadi salah satu dari komandan tank perempuan pertama di IDF tak hanya berarti saya telah memenuhi peran saya dalam membela negara," kata Sersan Charlotte Feld-Davidivici dilansir Times of Israel.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR