Intisari-Online.com - Jatuh cinta pada usia remaja sangat umum terjadi.
Namun jangan sampai cinta Anda membuat pasangan Anda mengalami masalah. Apalagi sampai kehilangan nyawa.
Seperti kisah tragis di bawah ini.
Dilansir dari independent.co.uk pada Minggu (12/7/2020), seorang remaja berusia 17 tahun bernama Macias Gonzalez meninggal dunia pada tahun 2016.
Awalnya, Macias Gonzalez mengalami kejang-kejang saat makan malam bersama keluarganya di Mexico City.
Melihat kondisi Macias Gonzalez, keluarga langsung menelpon layanan darurat.
Tapi sayangnya remaja laki-laki tersebut meninggal dunia di tempat kejadian.
Kematian mendadak Macias Gonzalez langsung membuat terkejut keluarganya.
Apa yang terjadi dengan Macias Gonzalez?
Menurut laporan media Meksiko, dokter percaya bahwa kematian Macias Gonzalez bermula dari hickey atau 'cupang' yang berasal dari ciuman.
Diketahui, sebelum makan malam bersama keluarganya, dia menghabiskan malam bersama pacarnya yang berusia 24 tahun.
Kemungkinan besar sang kekasih dari Macias yang melakukan cupang pada dirinya.
Namun hisapan dari hickey menghasilkan gumpalan darah, yang menghambat perjalanan darah ke otak.
Sehingga menyebabkan stroke.
Mendengar penjelasan dokter, orangtua Macias Gonzalez langsung menyalahkan sang pacar atas kematian anak mereka.
Ditambah, sejak awal keluarga Macias Gonzalez tidak menyetujui hubungan keduanya.
Salah satu alasannya karena perbedaan usia tujuh tahun antara putra mereka dan pacarnya, tetapi Macias menolak untuk putus dengannya.
Apa yang terjadi pada Macias Gonzalez bukanlah kali pertama terjadi.
Pada 2011, seorang wanita berusia 44 tahun dari Selandia Baru tak bisa menggerakkan lengan kirinya.
Dia pun dibawa ke rumah sakit.
Saat itu, dokter mencurigai dia terserang stroke tetapi tidak tahu mengapa.
Sampai mereka melihat memar di leher kanannya, yang disebabkan oleh cupang.
Mereka menyimpulkan bahwa cupang tersebut telah merusak arteri utama dan membentuk gumpalan darah, yang menjalar ke jantungnya dan menyebabkan stroke ringan.
Dr Teddy Wu, yang merawat wanita itu di Rumah Sakit Middlemore Auckland, melaporkan kasus ini dalam jurnal medis.
"Setahu saya, ini pertama kalinya seseorang dirawat di rumah sakit karena sebuah cupang," kata.
Dr Wu memberitahu bahwa si wanita dirawat hampur seminggu, yang mengarah ke pemulihan penuh.
Menurutnya, jika wanita itu tidak dirawat dengan cepat, dia bisa menderita stroke lebih lanjut.
"Stroke memiliki tingkat keparahan yang berbeda," katanya."
"Tetapi mungkin pasien bisa lumpuh," tutupnya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR