Advertorial
Intisari-Online.com - Sudah hampir 7 bulan lamanya pandemi virus corona (Covid-19) terjadi.
Salah satu alasan cepatnya penyebaran virus corona adalah belum adanya vaksin atau obat virus corona.
Oleh karenanya, saat ini seluruh dunia tengah berlomba untuk menekan angka penyebaran.
Sementara para ahli, petugas medis, hingga para ilmuwan berusaha mencari obat terbaik untuk pasien virus corona.
Sebelumnya, ada beberapa jenis obat yang disebut mampu melawan Covid-19.
Misalnya obat malaria atauHydroxychloroquine.
Namun hingga kini WHO belum memutuskan apakah obat ini baik atau tidak.
Nah, kini dilaporkan ada lagi satu buah obat yang dinilai bisa menyembuhkan pasien Covid-19.
Yaitu vaksin BCGatau Bacillus Calmette–Guérin.
Diketahui vaksin BCG merupakan vaksin yang diberikan untuk melindungi diri terhadap tuberkulosis (TB).
Bahkan kini ada banyak bukti bahwa vaksin BCG yang diproduksi secara massaluntuk pasien TBC dapat menangkal virus corona.
Disebutkan bahwa pertama kali diperkenalkan pada 1924.
Namun program vaksin BCG secara massal dihentikan pada tahun 2005 karena kasus TBC berkurang jauh.
Tapi kini,para ilmuwan sedang mengolah data untuk mencari tahu mengenai obat ini.
Peneliti AS pun membandingkan tingkat inokulasi BCG dengan angka virus corona negara ini, termasuk tingkat infeksi dan kematian.
Virginia Polytechnic Institute dan State University dan National Institutes of Health, menerbitkan studi peer-review dalam jurnal PNAS, laporan The MailOnline.
Dari studi itu, ditemukan ada hubungan yang signifikan antara vaksin dan tingkat kematian yang lebih rendah di seluruh dunia.
Studi ini juga dipertimbangkan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tingkat kemiskinan.
"Studi epidemiologi ini menilai ada hubungan global antara vaksinasi BCG dan kematian Covid-19," ucap para peneliti.
"Sinyal efek vaksinasi BCG pada kematian Covid-19 dipengaruhi oleh perbedaan sosial, ekonomi, dan demografis antara negara."
"Setelah memitigasi berbagai faktor pembaur, beberapa hubungan signifikan antara vaksinasi BCG dan penurunan Covid-19 diamati."
Diyakini untuk setiap peningkatan 10% dalam jumlah BCG ada sekitar 10,4% lebih sedikit kematian akibat virus corona.
VaksinBCG diyakini meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh sehingga lebih mungkin untuk 'membersihkan benda asing' dari tubuh.
Lebih lanjut, studi lanjutan sedang dilakukanuntuk melihat apakah vaksin BCG dapat membantu serangan Covid-19 yang terjadi di Belanda dan Australia.
Serta melihat apakah vaksin BCG bisa untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam jangka panjang untuk melawan virua corona.