Penutupan ini menyusul pengumuman status darurat di Ibu Kota Serbia, Belgrade pada Jumat (3/7) pekan lalu.
Sebanyak tiga rumahsakit di kota itu kini berubah menjadi fasilitas kesehatan khusus pasien virus corona.
Serbia merupakan negara terparah di Balkan saat ini, dengan memiliki kasus virus corona tertinggi di kawasan tersebut.
Peraturan terbaru untuk mencegah penyebaran virus corona akan Serbia terapkan, yakni larangan berkumpul untuk lebih dari 100 orang di dalam ruangan dan lebih dari 500 orang di luar ruangan.
Baca Juga: Efek Samping Daun Saga, Bisa Picu Diare hingga Iritasi, Apa Saja?
Pembatasan juga Pemerintah Kosovo lakukan. Mulai Senin (6/7), Kosovo memberlakukan jam aktif mulai 9 pagi hingga 5 sore di Ibu Kota Pristina dan tiga lota lainnya.
Otoritas setempat juga meminta para pengelola bisnis agar mengurangi jumlah pegawai mereka.
Untuk restoran dan kafe, hanya melayani pelanggan di ruang terbuka saja.
Jika wabah virus corona makin memburuk, Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti tidak akan ragu untuk mendeklarasikan status darurat berskala nasional.
Minggu lalu, Pemerintah Australia mengumumkan travel warning untuk enam negara Balkan, yaitu Bosnia, Kosovo, Makedonia Utara, Albania, Montenegro, dan Serbia.
(Jawahir Gustav Rizal)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Virus Corona Capai 64.958, Berapa Jumlah Rata-rata Kasus Harian di Indonesia?"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR