Pembajak menuntut pemerintah Indonesia membebaskan 80 anggota Komando Jihad yang dipenjara karena beberapa kasus.
Antara lain penyerangan Mapolsek Pasir Kaliki, Teror Warman di Raja Paloh dan aksi lainnya sepanjang 1978-1980.
Selain itu, mereka juga meminta uang USD 1,5 juta (Rp20 milliar dengan kurs saat ini).
Presiden Soeharto kemudian menjawab tuntutan itu dengan aksi militer dipimpin oleh Asintel Panglima ABRI Mayjen Benny Moerdani.
Tapi dalam keterangannya Benny menjelaskan bahwa operasi militer keberhasilannya adalah 50:50.
Artinya operasi bisa berhasil tapi akan ada jatuh korban yang banyak mengingat semua pembajak bersenjata api dan ada yang memegang granat.
Pasalnya jika sampai granat meledak dalam pesawat, korban yang jatuh juga akan banyak.
Lagipula saat itu seluruh kekuatan pasukan ABRI sedang menggelar latihan gabungan di Ambon.
Begitu juga dengan para prajurit Kopasandha (Kopassus).
Para pasukan Kopassus yang sudah mendapatkan latihan antiteror juga sedang mengikuti Latgab di Ambon.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR