Agus mengaku sudah sekitar empat tahun ikut bekerja di tempat wedangan tersebut.
"Saya difasilitasi sepeda motor sama pemilik wedangan. Jadi sekarang tidak lagi pakai sepeda kayuh. Berangkat pakai sepeda motor," ungkap dia.
Disinggung apakah pernah mendapat bantuan dari pemerintah, Agus mengatakan belum pernah. Meskipun demikian, Agus tidak terlalu berharap banyak dengan bantuan pemerintah tersebut.
Bagi Agus adalah dirinya bisa bekerja dan mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari sudah bersyukur.
"Belum pernah dapat bantuan. Saya tidak dapat bantuan tidak masalah yang penting berani bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga," cetus Agus.
Baca Juga: Sudah Tak Mau Lagi Berteman dengan Dancer di Videoklipnya, Kekeyi Sudah Diserang Star Syndrome?
Terpisah, Lurah Jajar Jati Utama mengatakan, Agus dan keluarganya sudah lama tinggal di bangunan bekas gudang es. Agus diketahui masih berpenduduk asli Kelurahan Kerten.
Jati menambahkan, dirinya pernah mengusulkan bantuan untuk keluarga Agus. Tetapi, karena masih berpenduduk Kelurahan Kerten akhirnya tidak bisa.
Pihaknya juga mengaku pernah meminta Agus untuk mengurus perpindahan KTP dan KK dari Kerten ke Jajar. Tapi, sampai sekarang belum dilakukan.
"Sebenarnya saya ingin mengajukan sembako buat dia. Tapi dilihat status KK-nya kok penduduk Kerten masih jadi satu sama ibunya (Agus). Dan, ibunya di Kerten itu dapat BST (bantuan sosial tunai)," terang dia.
Kontributor Solo, Labib Zamani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Satu Keluarga di Solo 5 Tahun Tinggal di Bekas Gudang Es, Tak Layak Huni dan Angker"
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR