Pengadilan Mahkamah Agung tanggapi petisi oleh komunitas nelayan dua provinsi.
Petisi tersebut tuduh bahwa pembangunan pulau oleh negara Tiongkok dan praktik penangkapan ikan oleh China adalah pelanggaran terhadap putusan tahun 2016 oleh Pengadilan Arbitrase Permanen, dalam kasus yang diajukan dan dimenangkan oleh Filipina.
Duterte dituduh menyia-nyiakan keuntungan dari keputusan penting itu dengan menyerah pada tuntutan strategis China.
Rupanya, Presiden Filipina tersebut berharap mendapatkan pinjaman dan investasi miliaran dolar dari China.
Mahkamah Agung perintahkan lindungi tiga wilayah yang disengketakan, Shoal Scarborough, Shoal Thomas Kedua yang diduduki Filipina, dan Karang Mischief.
Karang Mischief adalah salah satu dari tiga karang yang telah dikonversi oleh China menjadi pulau-pulau buatan lengkap dengan radar, bunker dan rudal permukaan ke udara.
Pengadilan tidak memberikan jangka waktu dan tidak mengatakan bagaimana pihak berwenang harus menegakkan hukum.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR