Advertorial
Intisari-Online.com - Ketika virus corona (Covid-19) mulai menyebar di awal tahun 2020 ini, China menjadi awal mula penyebaran.
China juga menjadi negara dengan kasus positif virus corona terbanyak di dunia.
Namun pada bulan Maret 2020, episentrum pandemi virus corona pindah ke Eropa.
Italia, Spanyol, hingga Inggris mencatatkan jumlah kasus positif virus corona yang sangat tinggi.
Hampir sebulan menjadi episentrum pandemi virus corona, kini pusat penyebaran virus yang belum ada vaksinnya pindah ke Amerika Serikat.
Sejak pertengahan Maret hingga hari ini, Jumat (29/5/2020), Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus positif dan kasus kematian terbanyak Covid-19 di dunia.
Dan sepertinya episentrum atau pusat penyebaran virus corona akan berpindah lagi.
Hal ini setelah Brasil memecahkan rekor jumlah kasus positif virus corona baru dalam waktu 24 jam.
Dilansir darinews.abs-cbn.com padaJumat (29/5/2020), Brasil melaporkan 26.417 kasus virus corona baru pada hari Kamis (28/5/2020).
Ini merupakan rekor terbanyak jumlah kasus virus corona baru dalam waktu 24 jam.
Sebelumnya yang tertinggi hanya berjumlah 1.000 kasus.
Dengan data ini, menurut Departemen Kesehatan, jumlah kasus virus corona di Brasil menjadi 438.812 kasus.
Lalu ada26.764 kasus kematian dan 193.181 orang dinyatakan sembuh.
Berdasarkan data tersebut, maka Brasil berada di urutan kedua sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.
Negara Amerika Latin tepat berada di bawah Amerika Serikat dengan 1,9 juta kasus.
Dan sepertinya jumlah kasus itu masih akan terus meningkat.
Baca Juga: Waspada, Sering Duduk Bersila Ternyata Bisa Buat Kita Terkena Penyakit Berbahaya Ini
Sebab Otoritas kesehatan internasionalmenyatakan keprihatinan Selasa atas tanda-tanda penyebaran virus corona baru "masih meningkat" di beberapa negara Amerika Latin.
Seperti Brasil, Peru dan Chili.
"Di Amerika Selatan, kami sangat prihatin bahwa jumlah kasus baru yang dilaporkan di Brasil adalah yang tertinggi di dunia sejak wabah dimulai," kata Carissa Etienne, direktur Pan American Health Organization yang berbasis di Washington (PAHO).
"Baik Peru dan Cile juga melaporkankasus yang tinggi."
"Ini bisa jadi suatu tanda bahwa penularan masih akan meningkat di negara-negara ini."
Melihat hal ini, WHO langsung memantau pertumbuhan pandemi virus coronadi Amerika Latin dan Karibia.