Mereka menemukan fakta bahwa hampir semua pekerja—96,5% pekerja nonkesehatan dan 99,2% tenaga media—datang ke kantor saat mengalami gejala flu seperti sakit tenggorok, demam, bersin-bersin, pilek, batuk ringan, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan.
Survei ini dilakukan antara Oktober 2018 dan Januari 2019.
Meski begitu, ia memiliki implikasi terkait bagaimana kita menanggapi presenteeism (tetap bekerja meskipun sakit atau cedera) selama pandemi COVID-19.
“Itu sudah buruk sebelum COVID-19. Sekarang, dengan adanya virus corona, sangat penting untuk tidak pergi ke kantor jika Anda tidak enak badan,” kata Profesor Peter Collignon, wakil pemimpin studi dalam sebuah pernyataan.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa banyak orang tetap bekerja ketika mereka sakit—termasuk para pekerja di garis depan layanan kesehatan. Lebih dari setengah populasi dokter dan perawat di dunia pergi bekerja ketika mereka memiliki gejala seperti flu," paparnya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR