Advertorial

Kembali Memanas, Iran Tidak Ragu Lakukan Tindakan Menghancurkan Jika Amerika Berani Lanjutkan Hal Merugikan Ini...

May N

Penulis

Ketegangan hubungan Iran dan Amerika semakin bertambah panas setelah Amerika memutuskan akan melanjutkan rugikan Iran lewat hal ini
Ketegangan hubungan Iran dan Amerika semakin bertambah panas setelah Amerika memutuskan akan melanjutkan rugikan Iran lewat hal ini

Intisari-online.com -Hubungan Amerika dan Iran kembali memanas.

Melansir Kontan.co.id, Presiden Iran Hassan Rouhani mengancam akan melakukan "respons yang menghancurkan" jika Amerika melanjutkan rencananya.

Rencana yang dimaksud adalah memperpanjang embargo perdagangan senjata konvensional Iran, yang akan dicabut PBB tahun ini.

Di bawah kesepakatan Iran dengan kekuatan dunia untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi, embargo senjata akan berakhir pada Oktober nanti.

Baca Juga: Orang Gemuk Disebut Lebih Rentan terhadap Virus Corona, Para Ilmuwan Menemukan Alasannya hingga Meyakini Obat Ini Bisa Digunakan untuk Covid-19

Tapi, AS, yang keluar dari kesepakatan pada 2018, mengatakan, ingin memperpanjang embargo.

Mengutip Reuters, dalam pidatonya pada Rabu (6/5), Rouhani mengulangi kecaman Iran atas keputusan Washington yang keluar dari perjanjian nuklir, yang dia sebut sebagai "kesalahan bodoh".

"Jika Amerika ingin kembali ke kesepakatan, mereka harus mencabut semua sanksi terhadap Teheran dan membatalkan penerapan kembali sanksi," kata Rouhani.

"Iran akan memberikan tanggapan yang menghancurkan jika embargo senjata Teheran diperpanjang".

Baca Juga: Sering Dipandang Sebelah Mata, Wanita Tuna Susila Justru Diakui Soekarno Berjasa Besar dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Seperti Apa?

Iran berangsur-angsur membatalkan komitmennya di bawah kesepakatan sebagai respons atas keputusan AS yang keluar dari perjanjian.

Tetapi, Rouhani mengatakan, ingin perjanjian tersebut tetap berjalan.

Presiden Iran juga mengkritik negara-negara Eropa yang ikut dalam kesepakatan nuklir Iran tersebut, karena gagal menyelamatkan pakta itu dengan melindungi ekonominya dari sanksi AS.

"Langkah-langkah nuklir Iran bisa kembali lagi jika pihak lain dalam kesepakatan memenuhi kewajiban mereka dan menjaga kepentingan Teheran di bawah pakta tersebut," ujar Rouhani.

Baca Juga: Keji, Sejumlah ABK Asal Indonesia Diperlakukan Tidak Manusiawi di Kapal Nelayan Berbendera China, YouTuber ini Beberkan Semuanya: Jenazah ABK Indonesia Dibuang ke Laut

Sementara itu kondisi di Timur Tengah semakin memanas setelah tiga roket Katyusha menghantam pinggiran Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Rabu (6/5/2020).

Tidak ada laporan kerusakan atau korban akibat hantaman roket tersebut.

Militer Irak mengatakan, menemukan peluncur roket dengan pengatur waktu di daerah pedesaan di Baghdad Barat.

Sejauh ini, tidak ada yang mengklaim bertanggungjawab atas penembakan roket tersebut.

Baca Juga: Kisah Cinta Unik di Tengah Pandemi, Saat Gadis Kirgizstan Terjebak di Bali Justru Berakhir Jatuh Cinta pada Pria Lampung

Roket ditembakkan dari lingkungan Bakriya, sekitar 6 kilometer arah Timur Laut Bandara Baghdad, dan pasukan keamanan dikerahkan untuk menggeledah daerah itu, menurut sumber-sumber militer Irak kepada Reuters.

Para pejabat militer Irak menyebutkan, belum diketahui pasti, apakah pangkalan militer yang menampung pasukan Amerika Serikat (AS) yang terletak di dekat Bandara Baghdad merupakan sasaran serangan.

Yang jelas, kelompok-kelompok paramiliter yang mendapat dukungan Iran secara teratur menembaki pangkalan-pangkalan di Irak yang menampung pasukan AS dan daerah di sekitar Kedutaan Besar AS di Baghdad.

(S.S Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Memanas, Iran ancam lakukan tindakan menghancurkan jika AS..."dan "Roket hantam pinggiran Bandara Baghdad, bidik pangkalan militer AS?"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini

Artikel Terkait