Advertorial
Intisari-Online.com - Hingga hari ini, Rabu (6/5/2020) pukul 12.48 WIB, jumlah kasus virus corona (Covid-19) di seluruh dunia sudah mencapai3.728.047 kasus.
Dari 3.728.047 kasus, ada 258.356 pasien meninggal dunia dan 1.242.500 dinyatakan sembuh.
Sejauh ini, sudah 212negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan Covid-19.
Dan sepertinya jumlah kasus virus corona akan bertambah. Mengapa?
Dilansir dari Los Angeles Times, latimes.com padaRabu (6/5/2020), para ilmuwantelah mengidentifikasi jenis virus coronabaru.
Di manastudi baru yang dipimpin oleh para ilmuwan di Los Alamos National Laboratory, itu mengatakan jenis virus corona baru ini nampaknya menjadi dominan di seluruh dunia.
Dan tampaknya lebih menular daripada versi yang menyebar pada awal-awal pandemi COVID-19.
Jenis virus corona baru ini muncul padabulan Februari di Eropa, lalu bermigrasi dengan cepat ke Pantai Timur Amerika Serikat sejakpertengahan Maret.
Selain menyebar dengan cepat, hal ini mungkin akan membuat orang lebih rentan terhadap jenis virus kedua.
Dan jika benar, maka para ilmuwanyang bekerja pada vaksin atau perawatan pasien Covid-19 sekarang akan kesulitan.
Sebab,didasarkan pada urutan genetik dari strain sebelumnya, perawatan yang sebelumnya diberikan kepada pasien Covid-19, tidak akan efektif pada pasien Covid-19 yang terkena jenis virus baru.
Studiitu sebagian besar didasarkan pada urutan genetik dari strain sebelumnya dan mungkin tidak efektif terhadap yang baru.
Para ilmuwan menjelaskan lebih lanjut, bahwa lonjakan kasus virus corona di sejumlah negara kemungkinan karena jenis virus corona baru.
Di mana jenis virus baru inimemasuki sel-sel pernapasan manusia.
Dansekali lagi, ika benar, maka ini bisa jadi peringatan dini.
Agarvaksin dan obat-obatan yang sedang dikembangkan di seluruh dunia akan efektif melawan strain yang bermutasi ini.
Sebab jika tidak, maka makastrain baru muncul itudengan cepat menginfeksi lebih banyak orang daripada strain sebelumnya yangberasal dari Wuhan, China.
"Sangat mengkhawatirkan."
"Sebabkami melihat bentuk virus yang bermutasi muncul dengan sangat cepat."
"Dan selama bulan Maret menjadi bentuk pandemi yang dominan," pemimpin studi Bette Korber.
"Ketika virus dengan mutasi ini memasuki suatu populasi, mereka dengan cepat mulai mengambil alih epidemi lokal, sehingga mereka lebih mudah menular."
Studi ini jugamemperingatkan bahwa jika pandemi tidak lekas selesai, maka virusmengalami mutasi lebih lanjut.
Sekarang saja, para ahli, ilmuwan, dokter, serta tenaga medis berjuang melawan lonjakan kasus.
Jika adajenis virus corona baru, maka akan semakin sulit.
"Kita benar-benar sedang melawan virus licik," katanya.