Namun beberapa laporan menyatakan bahwa pihak berwenang kemungkinan sudah mengetahui virus ini selama berminggu-minggu ketika Dr Zhang menghubungi mereka.
Kasus pertama seseorang yang menderita virus corona jenis baru dapat ditelusuri kembali ke kasus 17 November di Provinsi Hubei, China, menurut catatan pemerintah yang ditunjukkan ke South China Morning Post.
Dokumen rahasia itu mengklaim ada 1-5 kasus baru yang dilaporkan setiap hari sejak tanggal itu dan seterusnya.
Dikatakan, angka harian dua digit pertama terjadi pada 17 Desember dan pada hari terakhir 2019 jumlah kasus melonjak jadi 266, sebelum bertambah 115 pada 1 Januari.
Akan tetapi baru pada 7 Januari pihak berwenang China menyatakan telah mengidentifikasi virus baru.
CDC China pada hari itu mengumumkan bahwa virus tersebut termasuk keluarga virus corona, yang meliputi SARS dan flu biasa.
Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal media The Lancet yang ditinjau sejawat mengklaim bahwa pasien pertama dicatat oleh rumah sakit Wuhan pada 16 Desember, dan orang tersebut bisa jadi tertular virus pada 1 Desember.
"Tanggal timbulnya gejala pasien pertama yang diidentifikasi adalah 1 Desember 2019. Tidak ada anggota keluarganya yang mengalami demam atau gejala pernapasan," kata laporan tersebut.
BBC kemudian melaporkan bahwa penderita pertama yang juga disebut pasien nol, adalah seorang pensiunan 70 tahun yang terbaring di ranjang karena stroke dan demensia.
Pria yang tak disebut namanya itu jatuh sakit pada 1 Desember dan belum pernah ke pasar seafood sebelum sakit, kata seorang dokter kepada BBC.
Salah satu peringatan paling awal dari pejabat menyebutkan, "wabah pneumonia" dapat ditelusuri kembali ke pernyataan dari Komisi Kesehatan Kota Wuhan pada 31 Desember - 4 hari setelah laporan Dr Zhang.
Pihak berwenang mengklaim bahwa 27 kasus jenis pneumonia telah diidentifikasi, termasuk 7 kasus kritis.
Dikatakan pihaknya telah menghubungkan kasus-kasus itu dengan Pasar Huanan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dr Zhang Jixian Ungkap 1 Keluarga Jadi Pasien Pertama Covid-19"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR