Advertorial
Intisari-Online.com - Banyak orang mengganti nama mereka dengan beragam alasan.
Ada yang menggantinya untuk nama panggung, mengikuti nama suami, sebaliknya bercerai dari suami, hingga alasan yang berkaitan dengan kesehatan.
Bahkan, bukan hanya sekedar mengubah nama, sebagian juga sampai rela meluangkan waktunya untuk mengurus ke pengadilan agar nama mereka berubah secara resmi.
Terkait perubahan nama, presiden Soekarno dan juga presiden Joko Widodo (Jokowi) juga termasuk salah satu yang melakukannya.
Diketahui Presiden Soekarno memiliki nama lahir Kusno.
Sang ayah dan ibu, Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai yang memberikan nama itu.
Namun, karena alasan sering sakit, akhirnya pada usia 11 tahun nama Kusno diganti menjadi Soekarno oleh sang ayah.
Dengan alasan yang sama, Presiden Joko Widodo juga mengalami hal serupa.
Presiden dinamai Mulyono ketika lahir, namun kemudian ia sakit-sakitan ketika kecil.
Nama Mulyono pun diubah oleh sang orangtua Widjiatno Notomiharjo dan Sujdjiatmi, dari Mulyono menjadi Joko Widodo.
Sehingga kini, nama Soekarno dan Joko Widodo lah yang kita kenal sebagai nama Presiden Indonesia.
Bukan nama Kusno dan Mulyono.
Selain nama kedua Presiden Indonesia tersebut, mengganti nama juga bukan hal yang asing di dunia hiburan tanah air.
Meski begitu, alasan sebagian artis mengganti nama bukan hanya untuk keperluan panggung semata.
Ada pula artis yang mengganti nama karena alasan kesehatan seperti Presiden Soekarno dan Jokowi.
Misalnya, istri presenter Ruben Onsu, Sarwendah.
Ibu tiga anak yang juga mantan personel girlband terkenal Cherrybelle tersebut mengganti nama karena alasan kesehatan.
Istri Ruben Onsu awalnya masuk ke dunia hiburan dikenal dengan nama Wenda Tan. Kemudian Ruben memutuskan menanggalkan kata Tan pada nama istrinya usai bertemu dengan seorang pria di pedalaman.
Pria tersebut menyarankan Ruben untuk mengganti nama sang istri.
Namun pergantian nama ini sekaligus berarti Sarwendah kembali ke nama aslinya.
Sementara itu, Aktris film Titi Rajo Bintang mengubah namanya dari Titi Sjuman usai bercerai dari sang suami, Wong Aksan.
Diketahui bahwa 'Sjuman' adalah nama dari ayah Wong Aksan, sutradara ternama Sjuman Djaya.
Sebaliknya, Nia Ramadhani mengganti namanya secara resmi di pengadilan menjadi Ramadhania Ardiansyah Bakrie mengikuti nama sang suami.
Ada pula Mulan Jameela yang mengubah namanya saat hendak mencalonkan diri menjadi DPR pada 2019 lalu.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-94, Ratu Elizabeth II Punya 11 Rahasia untuk Tetap Bugar dan Panjang Umur
Pergantian nama sering dikaitkan dengan alasan kesehatan, juga alasan 'hoki' atau keberuntungan.
Benarkah demikian?
Berbicara tentang nama, seorang ahli penyempurnaan nama, Ni Kadek Kristy Hellen Winatasari S.Psi, M.Ed, menjelaskan tentang seperti apa kekuatan sebuah nama.
Mengutip Kompas.com (3/3/2019), Hellen menjelaskan jika nama memang mengandung kekuatan spiritual yang berkaitan erat dengan nasib seseorang.
Menurutnya,secara metafisik susunan huruf-huruf pada nama seseorang memiliki getarannya sendiri.
"Huruf-huruf yang membentuk sebuah nama, secara metafisik memiliki getarannya sendiri," kata Hellen.
"Jika ada kekurangan atau kelebihan huruf, yang terjadi adalah nama yang tidak harmonis bagi pemiliknya, ini akan berpengaruh pada emosi, relasi, keharmonisan, kesehatan, dan keuangan si pemilik nama," lanjutnya.
Dalam tradisi Jawa kuno ada istilah “kabotan jeneng” atau keberatan nama. Selain itu ada juga istilah ‘tidak cocok nama’.
Hellen mencontohkan perubahan nama yang dilakukan Presiden Jokowi dan Soekarno.
"Sebagai contoh, Presiden Joko Widodo (dulu Mulyono) dan Soekarno (dulu Kusno). Masa kecil Mulyono dan Kusno sakit-sakitan kemudian berganti nama," kata Hellen.
Ia menambahkan, dengan memperbaiki struktur nama panggilan saja, sudah akan sangat banyak membantu.
"Ini akan memperbaiki vibrasi pemilik dan mulai menarik energi positif yang akan menunjang kesehatan," imbuhnya.
Jika semua nama yang diyakini sudah harmonis dengan pemilik, maka segala hal termasuk rezeki dan kesehatan mudah saja untuk dimiliki.
Tinggal diikuti dengan usaha dan pola hidup yang menunjang.