Namun saat usianya menginjak 28 tahun, Hartini sudah menjadi seorang janda.
Kisah asmara Hartini dan Soekarno bermula saat mereka berdua bertemu di Prambanan tahun 1952 saat peresmian teater tebuka Ramayana.
Saat itu Soekarno mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Hartini.
Ia juga mengirimkan sepucuk surat cinta kepada Hartini dengan nama samaran Srihana.
"Ketika aku melihatmu untuk pertama kali, hatiku bergetar," demikian kata Srihana alias Sukarno yang terpesona dengan paras cantik Hartini.
"Aku bertemu dengan Hartini."
"Aku jatuh cinta kepadanya," kata Sukarno kepada penulis otobiografinya Cindy Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat.
"Dan percintaan kami begitu romantis, sehingga orang dapat menulis sebuah buku tersendiri mengenai hal itu."
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR