Advertorial

Jangan Pernah Menahan Bersin di Tengah Pandemi Covid-19, Sebab Pria Ini Alami Hal Mengerikan Setelah Melakukannya

Mentari DP

Penulis

Jika Anda tiba-tiba bersin di tempat umum dan tidak memakai masker di tengah pandemi Covid-19 ini, Anda akan diduga kena virus corona.
Jika Anda tiba-tiba bersin di tempat umum dan tidak memakai masker di tengah pandemi Covid-19 ini, Anda akan diduga kena virus corona.

Intisari-Online.com - Seperti yang kita tahu, salah satu gejala virus corona yang sudah menginfeksi 2,3 juta orang di seluruh dunia ini adalah bersin.

Namun nyatanya tidak semua bersin dikarenakan virus corona.

Ada juga karena bau-bau yang tidak sedap atau karena dia sedang sakit.

Oleh karenanya, pemerintah dan WHO meminta agar selalu memakai masker saat ke luar rumah.

Baca Juga: Mudik dari Jakarta Jadi Awal Mula Petaka, 1 Keluarga Terinfeksi Covid-19 hingga Pasien Positif Kabur ke Kampung Halamannya

Sebab, jika Anda tiba-tiba bersin di tempat umum dan tidak memakai masker di tengah pandemi Covid-19 ini, Anda akan diduga kena virus corona.

Atau orang lain akan menjauhi Anda.

Tapi ada juga orang yang rela menahan bersin di tempat umum karena takut dituduh kena virus corona.

Namun sayangnya hal ini berbahaya.

Mengapa?

Baca Juga: Kembali Terjadi, PDP dari Jakarta Kabur dari Ruang Isolasi, Bahkan Dibantu Istrinya, 'Kalau Ini Terjadi di Korea Utara Dia Sudah Pasti Ditembak Mati'

Salah-salah kita akan mengalami apa yang pria ini rasakan.

Dilansir darisciencealert.com pada tahun 2018 silam,seorang pria di Inggris berusaha untuk menahan bersinnya.

Diketahui pasien berusia 34 tahun itu melakukan tindakan ekstrem untuk menahan bersin.

Yaitu menutup mulutnya dan menutup hidungnya dengan tangannya.

Lalu setelah itu, lehernya langsungmembengkak.

Tidak lama kemudian, dia mulai merasa sangat sakit untuk menelan dan kehilangan suaranya, kata dokter dari Rumah Sakit Universitas Leicester NHS Trust.

Setelah diperiksa, dokter melihat pecahnya faring (lorong tenggorokan yang mengarah dari mulut dan hidung ke kerongkongan).

Padahal pecahnya faring sangat jarang terjadi.

Jika pun terjadi, biasanya hal itu disebabkan oleh trauma berat. Atau mungkin muntah dan batuk berat.

Kini, pasien tersebut tengah dirawat di rumah sakit dengan perawatan komplikasi, pemberian antibiotik intravena, dan pemberian antibiotik sampai pembengkakan dan nyeri mereda.

Baca Juga: Buktikan Ancamannya, Anies Baswedan Tutup 25 Perusahaan dan Beri Peringatan pada Ratusan Perusahaan Lainnya yang Tetap ke Kantor di Masa PSBB

Kasus seperti ini memang jarang, tapi pernah terjadi.

Pada tahun 2011, para dokter di Boston di AS melaporkan kasus seorang pria berusia 38 tahun yang juga menutup hidung dan mulutnya untuk menghentikan bersin.

Dalam hal itu, tindakannya berakibat laring yang retak (saluran pernapasan yang membawa udara menuju ke trakea).

"Menghentikan bersin dengan menutup lubang hidung dan mulut adalah manuver yang berbahaya, dan sebaiknya jangan dilakukan,” tulis para dokter dalam studi kasus tersebut.

"Ini dapat menyebabkan banyak komplikasi, sepertipseudomediastinum(udara yang terperangkap di dada antara kedua paru-paru), gendang telinga berlubang, dan pecahnyaaneurisma serebral(menggelembung pembuluh darah di otak).”

Dengan dua kasus di atas, para dokter menyarankan untuk membiarkan bersin terjadi.

Bersin memang kadang tidak tahu kapan dan di mana terjadi.

Meski malu yang nanti Anda terima, tapi itu jauh lebih baik daripada membuat tenggorokan Anda membengkak.

Anda juga boleh bersin saat memakai masker. Sebab, itulah tujuan utama dari pemakaian masker.

Jika tidak memakai masker, gunakanlah siku Anda atau pakai tisu untuk menutupi area bersin Anda.

Dan jangan menggunakan tangan.

Apapun Anda boleh lakukan, tapi jangan menahan bersin.

Baca Juga: Dunia Boleh Bernapas Lega, 606.677 Pasien Virus Corona Sembuh hingga Angka Kematian di Korsel, China, dan AS Menurun, Tanda Penyebaran Melambat?

Artikel Terkait