Advertorial

Ritus Aneh Para Pesumo, Usir Roh Jahat Dengan Tangisan Bayi

Adrie Saputra
Adrie Saputra
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Pemandangan aneh terlihat ketika para pesumo yang tinggi besar itu membawa bayi-bayi mungil. Mereka berusaha keras membuat bayi tersebut menangis.
Pemandangan aneh terlihat ketika para pesumo yang tinggi besar itu membawa bayi-bayi mungil. Mereka berusaha keras membuat bayi tersebut menangis.

Intisari-Online.com - Adalah tindakan yang aneh ketika para pesumo harus membuat anaknya yang masih bayi menangis.

Hal tersebut merupakan bagian dari sebuahtradisi berusia 400 tahun di Jepang, sebab tangisan bayi tersebut diyakini dapat menangkal roh jahat.

Biasannya hal ini dilakukan difestival Nakizumo. Di sana mereka berharap para bayi akan mendapatkan kesehatan dan keberuntungan yang baik dengan tradisi tersebut.

Para pesumo terlihat membawa bayinya untuk dilombakan seperti yang biasa terlihat di kuil Sensoji, Tokyo.

Baca juga:

5 Fakta Mencengangkan di Balik Olahraga Sumo yang Merupakan Sebuah Ritual Suci di Masa Lalu

Mereka naik ke panggung dan berusaha mati-matian untukmembuat anak mereka yang masih bayi menangis.

Ada yang berteriak, sementara yang lain tampak menangis lebih lembut.

Tidak ada kekerasan yang digunakan dalam tradisi itu, namun wasit bisa mengintervensi apabila bayi tidak kunjung menangis.

Wasit bisa memakai topeng yang menakutkan.

Baca juga:

Hidup Mewah dan Mempunyai Istri yang Cantik, Ternyata Beginilah Fakta Kehidupan Pesumo

Namun kadang-kadang itu memiliki efek sebaliknya, para bayi malah tersenyum kebingungan.

Wasit mungkin juga menggeram dan membuat wajah 'seram' sambil memerintahkan bayi agar menangis dengan perintah'nake, nake', yang berarti menangis dalam bahasa Jepang.

Orang tua dan kerumunan penonton dapat terlihat bersorak gembira.

Penonton bertepuk tangan dari kejauhan saat bayi menangis.

Baca juga:

Menjadi Istri dari Pesumo Rupanya Bisa Hidup Enak, Pantesan Istri Pesumo Cantik-cantik!

Di beberapa budaya, bayi pertama yang menangis dianggap sebagai pemenang, sementara pada budaya yang lain, pemenang diberikanpada bayi yang terakhir menangis.

Orang percaya bahwa semakin keras teriakan tangisan bayi, semakinterlindungi bayi itu.

Festival tahunan ini telah diadakan di berbagai kuil selama empat abad terakhir di Jepang.

BACA JUGA:Habis Masa Kejayaannya, Para Superstar Gulat WWE Ini pun Harus Menemui Ajalnya dengan Cara Sangat Tragis

Artikel Terkait