“Kami telah melakukan pelatihan medis (Departemen Pertahanan) selama bertahun-tahun dan melalui kontak dengan komunitas itu dibawa sumber pasokan untuk membantu merespon (adanya) COVID-19,” kata Punelli dalam pesan singkat kepada The Post. "Kami membuat koneksi dengan FEMA (Badan Penanggulangan Bencana Federal) dan menawarkan pasokan ini kepada mereka."
"Kami akan menyediakan masker ini sebelum 1 Mei untuk kepastian, secara penuh dan dengan produk yang sangat berkualitas," kata Punelli.
Punelli juga menambahkan bahwa perusahaan tersebut terdaftar sebagai LLC di Delaware.
The Post melaporkan bahwa Badan Manajemen Darurat Federal membayar Panthera sekitar $ 5,50 (sekitar Rp85.000) per masker.
Harga itu jelas lebih dari harga yang dibayar pemerintah pada perusahaan yang memiliki latar belakang dalam memproduksi pasokan medis seperti 3M, yang biayanya hanya sekitar $ 0,63 (sekitar Rp9.700)per masker.
Chuck Hagel, mantan menteri pertahanan, mengatakan kepada The Post bahwa ada sesuatu yang "salah" tentang perintah ini.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR