:quality(100)/photo/2021/04/16/3598352293.jpg)
Advertorial
Intisari-Online.com - Gajah mammoth hibrida baru tanpa gading mungkin bisa menjadi solusi bagi para ilmuwan dalam upaya untuk menghentikan perburuan gading.
Seperti yang kita tahu, banyak gajah diburu untuk diambil gadingnya.
Para ilmuwan Universitas Harvard segera merilis rencana mereka untuk menciptakan hewan hibrida.
Mereka bermaksud mengkawin-silangkan hewan mammoth dan gajah.
Baca juga:Alih-alih Pamer Harta, Orang yang Benar-benar Kaya Biasanya akan Menghindari 7 Hal Ini
Namun uniknya kita tahu bahwa mammoth telah punah! Lalu bagaimana carannya?
Rupanya tim telah berhasil membangkitkan DNA mammoth yang telah punah, Itu berasal dari DNA yang diawetkan dalam suhu beku Arktik.
Merekamenemukan 44 gen yang membuat mammoth lebih mampu mengatasi dingin.
Gen tersebut sangat kontras dengan gajah yang lebih menyukai iklim hangat.
Jika gajah dapat dibuat lebih mampu menahan lingkungan yang keras, ia dapat memperluas habitatnya lebih jauh ke utara, lapor The Sunday Telegraph.
Mereka juga berencana menciptakan hewan hibrida tersebut tanpa gading atau dengan gading yang berukuran kecil.
Tim telah menghabiskan 11 tahun untuk melakukan penelitian, mereka akan segera mempublikasikan penelitian dan rencana mereka.
Mereka sekarang menghadapi bagian tersulit dari pertumbuhan hewan di rahim buatan.
Akan tetapi mereka berpikir bahwa mereka akan memulai pengujiannya pada tikus karena memiliki waktu kehamilan yang lebih pendek daripada gajah.
Ahli genetika Profesor George Church mengatakan, "Tujuan saya bukanmenghidupkan kembalimammoth, namun itu untuk membawa kembali gen mammoth dan menunjukkan bahwa mereka bekerja."
"Kami telah mendapat 44 gen mammoth yang telah dibangkitkan."
"Jika kita berhasil, itu akanmembuat gajah tahan dingin."
"Bagian tersulit adalah menguji semua gen yang telah kita buat, yang membutuhkan setidaknya embriogenesis (menumbuhkan embrio)."
Baca juga:Berhasil Mengkloning Seekor Hewan Punah, Para Ilmuwan Berambisi Hidupkan Kembali Mammoth!
"Jadi karena kita tidak ingin mengganggu keberhasilan reproduksi gajah betina yang ada, kita kembali mencoba melakukannya secara in vitro di lab." (Adrie P. Saputra)