Advertorial

Sigale-gale, Kisah Duka Seorang Raja yang Berubah Jadi Penghibur Warga

Tatik Ariyani
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com -Sejumlah wisatawan menari membentuk lingkaran, diiringi musik Sordan dan Gondang Sabangunan.

Mereka menari Tortor di depan sebuah boneka kayu menyerupai bentuk manusia yang disebut Sigale-gale.

Pertunjukan Sigale-gale telah mengakar ratusan tahun di Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba, Sumatera Utara.

BACA JUGA:Mohamed Salah, Pahlawan Liverpool yang Mengubah Pandangan Rakyat Inggris Terhadap Islam

Kisahnya diambil dari cerita turun-temurun dan dipercaya oleh masyarakat Batak setempat.

Dikisahkan pada dahulu kala Raja Rahat memiliki putra tunggal bernama Manggale.

Sayangnya, sang putra kesayangan gugur di medan perang dan jasadnya tidak ditemukan.

BACA JUGA:Seram! Inilah Lintasan Paling Berbahaya di Dunia, Berani Mencoba?Kesedihan karena kehilangan sang putra membuat Raja Rahat sakit.

Untuk membahagiakan kembali rajanya, para tetua di kerajaan tersebut membuat sebuah patung yang mirip dengan Manggale.

Agar patung tersebut 'hidup', para tetua itu memanggil roh Manggale yang membuat patung bisa bergerak.

Berkat patung tersebut, Raja Rahat pulih dari sakitnya.

BACA JUGA:Memangnya Manusia Saja yang Pintar, Inilah Putri Malu si Tanaman Herba Abadi yang Punya Ingatan dan KecerdasanSejak saat itu, masyarakat Batak menyebut patung tersebut sebagai Sigale-gale, yang diambil dari nama Manggale.

Pertunjukan Sigale-gale kini tentu tidak menggunakan roh seperti di masa dahulu kala.

Boneka Sigale-gale digerakkan oleh pawang menggunakan sistem penggerak mekanis, seperti di bagian kedua tangan dan kepala sehingga boneka bisa menari di atas kotak kayu yang menyerupai peti jenazah.

BACA JUGA:Orangtua, Mengenalkan Musik pada si Kecil Baik untuk Kecerdasan Linguistik dan Pendeteksian Pola Suara LhoBenang merah Sigale-gale dulu dan kini tetap sama yakni: sang penghibur.

Jika dahulu Sigale-gale dipentaskan untuk menghilangkan rasa duka atas kematian anggota keluarga.

Kini Sigale-gale berubah menjadi penghibur wisatawan yang mengunjungi Pulau Samosir dan Danau Toba.Seperti yang dipentaskan di Desa Wisata Tomok, yang berdekatan dengan Situs Megalitikum makam batu para Raja Sidabutar. (Andika Wahyu)

BACA JUGA:Tiruskan Pipi Chubby Tanpa Operasi, Cukup Gunakan Bahan Rumahan IniArtikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "Sigale-gale, Sang Penghibur"

Artikel Terkait