Advertorial

Ngotot Mengklaim Negaranya Bebas dari Virus Corona, Ternyata Begini Alasan Korea Utara Menutup-nutupinya Selama Ini, Ilmuwan Sebut Kim Jong-Un Sebenanrnya Sangat Ketakutan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Intisari-online.com - Para ahli kesehatan dunia hingga saat ini menolak klaim Korea Utara yang ngotot mengaku negaranya bebas dari virus corona.

Pasalnya negara komunis itu dikenal sangat dekat dengan China, sementara negara tetangganya semua melaporkan memiliki kasus dalam jumlah tinggi.

Jadi sangat mustahil bahwa negara Kim Jong-Un tersebut tidak memiliki kasus virus corona sama sekali.

Mengutip Daily Express pada Sabtu (4/4/20) sejumlah ilmuwan pun angkat bicara menanggapi Korea Utara yang masih menutup diri hingga saat ini.

Baca Juga: Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Dicopot dari Jabatan Gara-gara Gelar Resepsi di Tengah Pandemi, Kompol Fachrul Sudiana Juga Terancam Diperiksa Atas Pelanggaran Aturan Polisi Lainnya

Ilmuwan mengklaim ada suatu hal yang ditutupi oleh Korut, terkait dengan situasi di negaranya di tengah kekacauan dunia saat ini.

Selain itu ilmuwan juga mengungkat ketakutan besar Kim Jong-Un akan wabah yang mungkin bisa meruntuhkan negara tersebut.

Menurut laporan, negara itu memiliki sitem kesehatan yang sangat buruk.

Bahkan mustahil bisa mengatasi virus corona andaikan wabah itu benar-benar menyerang negeri paling tertutup di dunia itu.

Baca Juga: Viral Potret Mengharukan di Tengah Pandemi Corona, Seorang Kakek Pasrah Hanya Bisa Lihat Cucunya yang Baru Lahir dari Balik Jendela

Mereka menyebut Kim Jong-Un khawatir, tanda-tanda kelemahan negaranya akan dieksploitasi oleh musuh.

Karena dia percaya jika hal itu terjadi bisa meningkatkan invasi militer jika kekuatan pasukannya sendiri tampak melemah akibat terjadinya pandemi.

Pak Myong Su, direktur anti-epidemi Markas Besar Anti-Epidemi Darurat Pusat Korea Utara, mengatakan kepada para wartawan.

"Tidak ada satu orang pun yang terinfeksi virus corona baru di negara kami sejauh ini," katanya.

"Kami telah melakukan tindakan pre-emtive dan ilmiah seperti inpeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami," jelasnya.

"Sepenuhnya semua barang didesinfeksi dan kami menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara," imbuhnya.

Baca Juga: Hadapi Corona: 5 Cara Tetap Bergerak Meski Tidak Berolahraga Saat Social Distancing, Salah Satunya Mainkan Musik

Korea Utara telah mengambil langkah besar untuk mencegah penyebaran virus corona termasuk melakukan karantina di seluruh wilayah yang dekat dengan perbatasan China.

Mereka juga membatalkan semua acara penting dan mendirikan pusat karantina di sebuah hotel besar di Pyongyang.

Pemerintah mengisolasi warga asing dan mereka yang baru-baru ini berada di luar negeri seperti ke China diperintahkan untuk mengenakan masker di tempat umum.

Tetapi ada kenyataan aneh yang membuat negara itu terasa mencurigakan dan menutupi kasus virus corona selama ini.

Dilaporkan juga bahwa Korea Utara memerintahkan kremasi dengan tergesa-gesa dari para pasien yang meninggal secara misterius.

Mereka meninggal dengan penyakit yang diklaim oleh Korut hanya sebagai flu biasa.

Baca Juga: Niat Hati Takuti Warga Agar Tak Keluar Kampung Hingga Viral Sampai ke Korea Selatan, Apa Daya Malah Jadi Tontonan, Begini Nasib Dua Pocong di Sukoharjo Sekarang

Para ahli menuduh kemungkinan itu adalah virus corona yang mencoba ditutupi oleh Korea Utara.

Mereka percaya wabah itu telah masuk ke negeri terpencil itu pada saat awal pandemi itu menyerang China.

Namun, mereka percaya orang-orang dalam lingkaran Kim tanpaknya memang aman dari Covid-19.

Susan Thornton, mantan asisten untuk urusan menteri luar negeri Asia Timur dan Pasifik dari Inggris mengatakan, "saya berspekulasi bahwa mereka mungkin khawatir jika ada kasus Covid-19 di Korea Utara akan mempengaruhi kesiapan militer mereka."

"Mereka mungkin, ingin menyembunyikannya secara publik supaya tidak ada gagasan mereka terganggu atau dilemahkan hanya karena pandemi," terangnya.

Artikel Terkait