Advertorial
Intisari-online.com - Hingga kini asal mula wabah virus corona memang belum diketahui secara pasti asalnya.
Namun, menurut kabar yang tersiar bahwa virus ini muncul dari pasar hewan ekstrem di Wuhan.
Dilaporkan pertama kalinya bahwa kasus Covid-19 pertama kali muncul dari pasar hewan ini, hingga akhirnya meluas ke seluruh dunia.
Meskipun dituduh sebagai pusat pandemi, tampaknya tidak ada kapoknya orang-orang China untuk kembali melanjutkan tradisi di pasar ini.
Mengutip Daily Star pada Kamis (1/4/2020), pasar hewan ekstrem di Wuhan ini kini sudah beroperasi kembali seperti sedia kala.
Pasar hewan ini awalnya dituduh sebagai pusat penyebaran virus kemudian ditutup pada januari lalu.
Hal itu terkait laporan sekelompk orang yang mendadak datang dengan gejala pneumonia setelah berkunjung ke pasar itu.
Pasar itu diyakini sebagai pusat wabah karena barang yang dijual tidak lazim seperti berang-berang, landak, tikus, ular, yang sering dipamerkan disembelih di depan pelanggan.
Baca Juga: Lebih Pilih PSBB, Akhirnya Presiden Joko Widodo Blak-blakan Ungkap Alasan Tak Mau Lockdown
Sementara para ahli meyakini bahwa kelelawar adalah inang utama dari virus ini, kemudian ditularkan ke hewan lain.
Terlepas dari bencana besar yang mungkin bisa datang di kemudian hari, pasar ini telah kembali beroperasi sejak Senin (30/3/20).
Pelanggan mulai berdatangan lagi dan mulai belanja di pasar tersebut.
Akhir pekan lalu, kerumunan juga terjadi di pasar basah lain di Guilin, China Barat Daya dan Dongguan China Selatan.
Sementara di Dongguan kelelawar laris dijual karena diyakini sebagai obat.
Seorang koresponden berbicara pada Daily Mail mengatakan, "Semua orang di sini percaya wabah telah berakhir, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
"Itu hanya masalah internasional, sekarang itu sejauh yang mereka khawatirkan," katanya.
Satu-satunya perubahan yang terjadi di pasar itu adalah, orang-orang dilarang mengambil gambar.
Pekan lalu, seorang penjual udang di pasar itu diidentifikasi salah satu kelompok pasien nol.
Wanita 57 tahun itu diidentifikasi sebagai Wei Guixian oleh Wall Street Journal, satu dari orang pertama yang di tes positif untuk penyakit ini.
Dia mulai bekerja dari pasar ketika mengembangkan gejala demam, setelah terinfeksi di toilet umum pasar itu.
Setelah merasa sakit dia mengunjungi klinik, kemudian melanjutkan bekerja kembali yang mungkin itu menjadi awal mula penyebaran.
Guxian awalnya hanya merasa bahwa dia mungkin menderita flu.
"Setiap musim dingin saya sering mederita flu, tapi aku merasa lelah setelah bertahun-tahun," katanya.
Kondisinya meburuk kemudian dia pergi ke rumah sakit, dokter mengatakan semua orang yang datang memiliki gejala yang sama.
Akhirnya kasus virus corona terjadi di China sejak saat itu dan jumlahnya terus bertambah besar.