Advertorial

Harapan Baru Saat Kematian di Italia Melebihi 10.000 Orang, Pria 101 Tahun Ini Sembuh dari Corona, Bahkan Dulu Juga Sembuh dari Wabah Mematikan Flu Spanyol

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com -Meski sudah sekitar 16 hari Lockdown, jumlah korban meninggal karena virus corona di Italia terus meningkat.

Jumlah kematian akibat corona di Italia mencapai 10.023 orang.

Kini, pemerintah setempat mempertimbangkan untuk memperpanjang masa lockdown yang seharusnya berakhir pada Jumat pekan depan (3/4/2020).

Italia sempat berharap bahwa tren wabah virus corona bakal menurun setelah angka kematian harian melambat pada 22 Maret lalu.

Baca Juga: Lockdown Berubah Jadi Kacau Balau, Masyarakat Menjarah Supermarket di Italia dengan Membabi Buta: Kami Butuh Makan

Tetapi pada Jumat (27/3/2020), Italia melaporkan 969 kematian, yang menjadi jumlah tertinggi yang dicatat negara itu.

Tak hanya warga biasa, banyak pula petugas medis yang terinfeksi corona saat merawat pasien.

Sejak awal krisis di Italia, 51 dokter yang dinyatakan positif menderita penyakit tersebut telah meninggal, kata Asosiasi Dokter Italia, Jumat.

Dari para dokter itu, 32 bekerja di Lombardy, wilayah Italia yang paling parah terkena virus corona.

Baca Juga: Kalut Akan Dampak Corona terhadap Ekonomi Negaranya, Menteri Keuangan Jerman Bunuh Diri

Sebanyak 6.414 pekerja perawatan kesehatan telah terinfeksi pada hari Kamis, menurut Institut Kesehatan Nasional Italia.

Namun, di baik semua itu, ada kabar melegakan yang seolah memberikan secercah harapan.

Melansir CNN, Jumat (27/3/2020), seorang pria berusia 101 tahun dibebaskan dari rumah sakit setelah pulih dari virus corona, kata Gloria Lisi, wakil walikota kota Italia Rimini.

Baca Juga: Rakyat Thailand Marah, Bersama 20 Selirnya Raja Vajiralongkorn Malah Mengisolasi Diri di Hotel Mewah Jerman Saat Wabah Corona

Pria itu, yang hanya disebut sebagai "Mr. P," dirawat di rumah sakit di Rimini, Italia timur laut, pekan lalu setelah dinyatakan positif Covid-19.

Dia kemudian berhasil sembuh dan meninggalkan rumah sakit pada hari Kamis.

Lisi mengatakan pemulihannya yang "benar-benar luar biasa" memberi "harapan untuk masa depan."

"Mr. P (berhasil) melaluinya. Keluarga membawanya pulang kemarin malam. Itu mengajari kami bahwa bahkan pada (pria) 101 tahun masa depannya tidak diketahui," katanya.

Mr. P lahir pada tahun 1919, di mana saat itu juga terjadi pandemi flu Spanyol.

Baca Juga: IDI Tegas Perintahkan Dokter Harus Dilengkapi APD Dalam Tangani Pasien Covid-19, 'Kami Tidak Mau Bunuh Diri', Sementara ini Update Terbaru

Flu Spanyol tersebut diperkirakan telah menewaskan antara 30 juta dan 50 juta orang di seluruh dunia.

Dan tentu saja, Mr. P juga lolos dari flu Spanyol sehingga dia masih hidup hingga kini.

Artikel Terkait