Advertorial
Intisari-online.com -Penelitian di Inggris tunjukkan model yang terjadi jika tidak ada negara yang lakukan pengawasan terkait virus Corona.
Jika dibiarkan saja, virus ini dapat membunuh lebih banyak lagi manusia.
Jumlah umat yang masih bisa sakit pun masih bisa jauh lebih banyak lagi dari sekarang.
Hasil penelitian juga tunjukkan betapa pentingnya aksi social distancing dalam pencegahan penyakit ini.
Sampai saat ini sudah banyak negara lakukan pengawasan ketat terkait wabah Corona di negara mereka masing-masing.
Rupanya, penelitian ini menunjukkan hasil mengerikan jika tidak ada negara yang lakukan pencegahan dan menghadapi virus Corona dengan biasa-biasa saja.
Peneliti di Imperial College London membuat penemuan berdasarkan analisis yang mengestimasi skala potensial dari pandemi ini di seluruh dunia.
Dalam model tersebut, tim temukan jika Covid-19 tidak ditangani, sekitar tujuh miliar orang dapat terinfeksi.
Jumlah itu adalah sekitar 90 persen dari populasi global.
Di seluruh dunia tercatat 500 ribu masyarakat global terinfeksi dan lebih dari 23000 jiwa meninggal dunia.
Penelitian ini tidak digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi.
Namun tujuan mereka adalah untuk mengilustrasikan besarnya masalah dan keuntungan aksi cepat tanggap yang bisa dilakukan.
Laporan penelitian ini merupakan hasil ke-12 dari tim tersebut sejak merebaknya virus ini di Wuhan, China, Desember 2019 silam.
"Penemuan kami temukan jika semua negara hadapi pilihan antara pencegahan cepat dan intensif serta memaksa, atau sistem kesehatan akan dengan cepat kewalahan" ujar salah satu penulis Dr Patrick Walker, anggota fakultas kesehatan di Imperial.
"Namun, hasil kami yang perlihatkan aksi kolektif dan cepat tanggap tersebut dapat selamatkan jutaan nyawa tahun berikutnya."
Pencegahan serupa dilakukan termasuk lockdown di seluruh dunia termasuk Inggris, beberapa negara bagian Amerika, India, Spanyol, Italia, Perancis dan China.
Penelitian menggaris bawahi jika kegagalan upaya mitigasi berupa gagal dalam social distancing dapat berdampak besar dalam hilangnya nyawa manusia.
Peneliti melihat sejumlah skenario, termasuk apa yang terjadi jika dunia tidak bereaksi apa-apa terhadap Covid-19.
Skenario tersebut disebut 'skenario tanpa mitigasi'.
Mereka juga masukkan dua skenario termasuk terapkan social distancing.
Hasilnya terjadi epidemi dengan puncak kecil, disebut dengan skenario mitigasi.
Masih ada beberapa skenario untuk menekan penyebaran penyakit yang dapat berdampak dalam mengurangi penyebaran penyakit dan jumlah kematian.
Menurut skenario tanpa mitigasi, jika tidak dikawal dengan baik, virus dapat menginfeksi tujuh milyar jiwa manusia dan membunuh 40 juta jiwa tahun ini.
Di Amerika, skenario dengan tanpa pengawasan dapat menyebabkan 218 kematian, dan di Inggris sendiri mencapai 490 ribu kematian.
Tim peneliti menyebut adopsi tes cepat untuk buktikan kondisi kesehatan publik, seperti tes cepat dan kasus isolasi serta social distancing dalam wilayah yang luas dapat mencegah penularan lebih lanjut lagi.
Hal-hal ini penting dalam menurunkan dampak pandemi ini.
Oleh sebab itu bagi Anda yang masih mengabaikan kebijakan social dan physical distancing, mohon untuk mulai lakukan hal ini mulai sekarang.
Mengurangi kontak sosial sebanyak 40 persen, ditambah dengan kurangi kontak sosial di penduduk lansia sebanyak 60 persen dapat mengurangi jumlah penyebaran virus Corona sampai separuhnya.
Jika semua negara terapkan strategi ini maka 95 persen kematian dapat dicegah.
95 persen kematian tersebut dapat selamatkan nyawa 38.7 juta jiwa.
Namun jika dilakukan nanti-nanti, maka tingkat kematian meningkat menjadi 1.6 kematian per 100 ribu populasi per minggu.
Hasilnya, jumlah nyawa yang bisa diselamatkan haya 30.7 juta jiwa.