Advertorial
Intisari-Online.com - Hingga Selasa (24/3/2020) pukul 16.37 WIB jumlah terinfeksi virus corona di seluruh dunia adalah 384.432 kasus.
Siang ini, jumlah ini bertambah hampir 40.000 kasus menjadi 422.829.
Sementara itu, jumlah negara dan wilayah yang terjangkit virus corona bertambah menjadi 197 dan ada wabah di transportasi angkut (Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang).
Dari total kasus, jumlah kematian mencapai 18.907 kasus, sedangkan 109.102 di antaranya dinyatakan sembuh.
Semakin meluasnya infeksi corona membuat beberapa negara melakukan kebijakan lockdown, dan menutup akses ke maupun dari negaranya.
Hal itu tentu membuat turis yang terlanjur bepergian tak bisa kembali ke negara asalnya, termasuk turis di Bali.
Dilansir dari Asia One,Selasa (24/3/2020), dalam beberapa minggu terakhir, ratusan warga negara asing telah berbondong-bondong datang ke kantor imigrasi di Bali.
Hal itu mereka lakukan untuk meminta perpanjangan visa ketika negara asal mereka dikunci (Lockdown)(lockdown) karena pandemi Covid-19.
Menurut cabang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Bali, setidaknya ada 1.830 orang asing telah mengajukan izin tinggal darurat di kantor imigrasi Bali sejak Februari.
"Mereka terdaftar di kantor imigrasi Badung, Denpasar dan Singaraja," kata juru bicara kantor itu, I Putu Surya Dharma, pada hari Senin seperti dikutip oleh kompas.com.
Dia mengatakan hingga 80 persen orang asing adalah warga negara Tiongkok.
Sisanya berasal dari Inggris, Italia, Amerika Serikat, dan Jerman, di antara negara-negara lain.
Ketika Jakarta memasuki keadaan darurat setelah mencatat lebih dari 350 kasus Covid-19, Bali, melaporkan hanya ada enam kasus.
Pihak berwenang mengatakan semuanya berasal dari luar pulau.
Kasus pertama adalah kasus turis Inggris yang disebut Kasus 25, yang meninggal di Rumah Sakit Sanglah dan baru diketahui memiliki Covid-19 setelah kematiannya.
Kasus kedua adalah turis asing dari Prancis, sedangkan kasus ketiga dan keempat adalah orang Bali yang baru saja kembali dari Italia dan Jakarta.
Virolog Universitas Udayana Gusti Ngurah Mahardika mengatakan rendahnya jumlah kasus di Bali "aneh secara ilmiah".
"Jika kita melihat pola penyakitnya, tidak mungkin (untuk Bali) tidak memiliki transmisi lokal pada tahap ini, karena tidak mungkin bagi pasien yang terinfeksi untuk tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain ketika berada di Bali," katanya.
Sebelum pemerintah mengumumkan kasus pertama di Indonesia pada awal Maret, Bali adalah wilayah pertama yang dikaitkan dengan sejumlah kasus yang mempengaruhi orang asing.
Seminggu sebelum pengumuman Jokowi, Selandia Baru mengonfirmasi kasus virus korona pertama dari seorang wanita berusia 60-an yang telah melakukan perjalanan dari Teheran ke Auckland melalui Bali.
Seorang warga negara Cina yang diidentifikasi sebagai Jin dilaporkan mengunjungi Bali pada akhir Januari dan dinyatakan positif Covid-19 hari setelah kembali ke negara asalnya.
Di Indonesia sendiri, hingga Selasa (24/3/2020) sore, total ada 686 kasus corona.