Advertorial

Bisakah Kita Tertular Virus Corona dari Pembungkus Paket Belanja Online?

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com -Sejak Senin minggu lalu, pemerintah sudah mengeluarkan imbauan untuktinggal di rumah saja terkait isu pandemi virus corona.

Karena hal ini, orang-orang memilih melakukan berbagai hal secara online.

Termasuk aktivitas berbelanja, mulai dari membeli pakaian, perlengkapan rumah tangga, perlengkapan mandi, hingga memesan makanan.

Namun, tak sedikit orang yang khawatir, apakah kardus yang membungkus paket yang dikirimkan pada mereka bisa terkontaminasi virus corona?

Baca Juga: Wakil Ketua Komite Olimpiade Jepang Positif Virus Corona, Belum Jelas Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda atau Dibatalkan, Tapi Kanada Tidak Akan Kirim Atlet

Dilansir dari Business Insider, kecil kemungkinannya kita dapat terinfeksi virus corona dari kardus pembungkus paket yang dikirim.

Ini karena virus corona tak dapat hidup untuk waktu yang lama di permukaan keras.

Virus corona menyebar terutama ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, kemudian menyebarkan tetesan yang mengandung virus ke orang lain.

Sehingga, para ahli kesehatan mengatakan, risikonya sangat kecil virus corona bisa menyebar melalui pembungkus paket yang diantar ke rumah.

Baca Juga: Tiba-tiba Meriang Setelah Baca Berita Tentang Virus Corona? Jangan Khawatir, Mungkin Anda Alami Psikosomatik

"Jika ada transmisi melalui paket, kita akan melihat penyebaran global langsung dari China pada awal wabah," kata Elizabeth McGraw, direktur Pusat Penyakit Infeksi Menular di Pennsylvania State University.

"Kami tidak melihat hal itu dan karena itu saya pikir risikonya sangat rendah."

Namun, menurut Rachel Graham, seorang ahli epidemiologi di University of North Carolina, jika Anda ingin ekstra hati-hati, Anda dapat membersihkan paket yang baru diterima.

Ada bukti virus corona dapat hidup di permukaan tertentu selama berhari-hari, tetapi itu tidak berarti kamu akan mendapatkan Covid-19.

Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan, bahwa coronavirus dapat hidup di permukaan, tetapi jumlah mereka bisa bertahan hidup juga tergantung pada bahan permukaan.

Sebuah studi baru dari National Institutes of Health menemukan, virus corona dapat bertahan hingga tiga hari pada plastik dan baja, dan 24 jam di atas kertas karton.

Studi 1 Maret di Journal of Hospital Infection menemukan, bahwa virus corona dapat bertahan hingga empat hari pada kayu dan kaca, serta hingga lima hari pada logam, plastik, dan keramik pada suhu 20 derajat Celsius.

Periode waktu ini dapat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban, dan sifat permukaan yang berpori seperti kardus, uang kertas, dan kain.

Selain itu, kondisi pengiriman mempersulit virus corona untuk bertahan hidup.

"Kami yakin bahwa virus corona cenderung hanya hidup beberapa jam hingga beberapa hari di bawah kondisi seperti yang kami paparkan, termasuk perubahan suhu dan kelembaban," kata McGraw.

Baca Juga: Jarang Miliki Gejala, Anak Muda Bisa Jadi Penyebar Virus Corona, Namun Berpeluang Besar untuk Sembuh

Menurut situs web CDC, "ada kemungkinan risiko penyebaran yang sangat rendah dari produk atau kemasan yang dikirim selama beberapa hari atau minggu pada suhu kamar."

"Jika Anda memang ingin ekstra hati-hati, bersihkan paket dengan larutan alkohol sebelum membawanya masuk ke dalam rumah."

Larutan berbasis alkohol dapat membantu mendesinfeksi paket, jika itu membantu meredakan kecemasanmu tentang virus.

Seperti dilaporkan Business Insider, para penulis studi Journal of Hospital Infection menyarankan, menggunakan alkohol antara 62% dan 71% alkohol etanol.

Larutan dengan hidrogen peroksida 0,5% atau 0,1% natrium hipoklorit juga efektif, menurut para peneliti.

“Semprotkan larutan pada paket, tunggu lima atau enam menit, lalu bersihkan,” kata Graham.

Graham menambahkan, penting untuk tidak menyentuh wajah saat memegang paket.

Segera buka paket, keluarkan isinya, dan segera mencuci tangan dengan sabun sesudahnya.

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Mungkinkah Tertular Virus Corona dari Pembungkus Paket Belanja Online?")

Baca Juga: Ahli Temukan Gejala Baru Virus Corona, Mendadak Tak Bisa Mencium Bau

Artikel Terkait