Advertorial

(Video) Pantas Cenderawasih Disebut 'Burung Surga', Tak Hanya Bulu, Tariannya pun Sangat Indah

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Hingga sekarang, para ilmuwan menganggap burung-burung Cenderawasih yang merupakan anggota famili Paradisaeidae adalah burung yang luar biasa indah.

Dilansir dari National Geographic (18/4/2018), makalah baru dalam jurnal PeerJ, ahli ornitologi Edwin Scholes dan fotografer Tim Laman memerinci temuan baru: Vogelkop.

Vogelkop adalah spesies burung yang baru ditemukan di tanah Papua, Indonesia, dan sangat mempesona.

Namun Vogelkop secara genetis berbeda dari spesies burung Cendrawasih.

Baca Juga:Pria Ini Baru Tahu Dirinya Mandul Justru Setelah Memiliki 9 Anak

Nama Jerman spesies baru ini diterjemahkan menjadi 'kepala burung,' nama itu terinspirasi dari bentuk daerah Papua dalam peta yan menyerupai kepala burung.

Mempunyai Lagu dan Tarian Sendiri

Burung cendrawasih Vogelkop memiliki tarian yang luar biasa indah untuk merayu betinanya.

Baca Juga:(Foto) Ryuji Imai, Bruce Lee Junior dengan Tubuh yang 'Mengerikan'

Selama menari, Vogelkop jantan teramat lihai menekuk lutut dan berjingkat.

Ia menyeret kakinya dengan gerakan kecil yang cepat, membuatnya secara efektif meluncur dari satu sisi ke sisi lainnya.

Mereka juga menyanyikan lagu yang sedikit berbeda dengan senandung menyenangkan serta gaya suara tersendiri.

Scholes dan Laman, dari National Geographic telah menyadari lantunan suara berbeda dari Vogelkop sejak 2009 lalu.

Baca Juga:Dokter James Marion, Dokter Bedah Organ Intim Wanita Paling Brutal!

Kecurigaan mereka memperoleh daya tarik, ketika pada 2016 sekelompok peneliti independen menemukan variasi genetik dalam spesimen museum burung dan menunjukkan keberadaan spesies yang berbeda.

Dipersenjatai dengan penemuan genetik baru itu, Scholes dan Laman kemudian pergi mencari bukti lapangan.

Baca Juga:Coba Cek, Inilah Batu Kelahiran Anda dan Apa Artinya Bagi Hidup Anda

Mereka tinggal di kamp-kamp dasar hutan hingga berbulan-bulan untuk mengamati perbedaan fisik antara burung-burung Cendrawasih dan Vogelkop.

Mereka juga berharap dapat menemukan lebih banyak spesies burung Paradisaeidae di hutan Papua.

Pembangunan yang lambat di daerah tersebut, membuat hutan terisolasi dan habitat burung tidak terganggu.

Lebih lanjut, Scholes juga berharap bahwa pembangunan yang akan dilakukan di masa depan tidak akan mengganggu habitat dan membiarkan hutan sebagaimana adanya.

Baca Juga:Memiliki 'Tiga Wajah', Pria Ini Bahagia Setelah Operasi Transplantasi Wajah Keduanya

Artikel Terkait