Advertorial
Intisari-Online.com - Kasus virus corona di Indonesia mencapai 172 orang.
Angka ini semakin bertambah dari hari ke hari.
Pemerintah pun mulai melakukan pencegahan.
Salah satunya denganmulai menerapkan Work from Home (WFH) dan juga social distancing.
Kedua hal ini merupakan rekomendasikandari WHO.
Namun faktanya tidak semua warga Indonesia bisa menerapkanWork from Home.
Karena tidak semua perusahaan setuju dan tidak semua jenis pekerjaan bisa dikerjakan dari rumah.
Melihat hal ini, makasocial distancingmerupakan satu-satunya pilihan, selain rajin mencuci tangan dan memakai masker.
Sebab, ada informasi bahwasocial distancing dapat mencegah diri sendiri terpapar Covid-19 dan “menyelamatkan” ranjang rumah sakit untuk pasien yang benar-benar membutuhkan.
Namun banyak orang bertanya-tanya, sampai kapan WFH dan social distancing ini harus diterapkan?
Dr Anthony Fauci selaku Director of National Institute of Allergy and Infectious Disease menyebutkan bahwa virus ini akan tetap mengifeksi orang sampai ditemukannya vaksin.
“Faktanya, virus ini akan tetap menginfeksi manusia dan menjadi outbreak sampai ditemukannya vaksin atau pengobatan,” tuturnya seperti dikutip dari Vox pada Rabu (18/3/2020).
Hal tersebut dibenarkan oleh Adam Kucharski, ahli epidemiologi di London School of Hygiene & Tropical Medicine.
“Virus ini akan terus menyebar, diperkirakan selama satu atau dua tahun, jadi cobalah kita berpikir dalam jangka waktu tersebut."
"Tidak ada opsi baik di sini,” tuturnya.
Social distancing dalam waktu lama Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Covid-19 Response Team di Imperial College of London menyebutkan bahwa social distancing efektif dalam menurunkan angka infeksi jika dilakukan dalam waktu lama.
Dalam analisis mereka, self isolation dan karantina untuk orang tua tanpa social distancing tetap akan menimbulkan ratusan bahkan ribuan kematian.
Social distancing dari seluruh populasi akan bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Namun hal yang perlu diperhatikan, social distancing ini harus dilakukan secara konsisten sampai vaksin atau pengobatan Covid-19 ditemukan.
“Mungkin selama 18 bulan, atau lebih dari itu,” sebut laporan tersebut.
(Sri Anindiati Nursastri)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Sampai Kapan Kita Harus Social Distancing? Ilmuwan Menjawab")
Baca Juga: Kasus Ibu Ajak Anak Kandung Berhubungan Intim: Ini Dampak dari Perkawinan Sedarah Secara Ilmiah