Advertorial
Intisari-online.com - Beberapa waktu lalu sempat heboh kasus pembunuhan di Sawah Besar, Jakarta.
Seorang gadis ABG yang masih duduk di bangku SMP negat membunuh tetangganya yang masih berusia 5 tahun.
Sontak peristiwa ini viral, dan banyak yang menanggap tindakan pelaku berinisial NF ini dengan tindakan psikopat, lantaran hingga kini motifnya belum di ketahui.
Mengutip dari Tribunnews, pada Minggu (15/3/2020) ada kabar terbaru mengenai kelanjutan kisah pembunuhan yang dilakukan oleh NF.
Setelah diamankan, selama 4 hari usai kasus pembunuhan tersebut, polisi kerahkan 10 dokter kejiwaan untuk memeriksa NF.
Berbagai model wawancara dilakukan untuk mempelajari kondisi kejiwaan NF.
Namun, empat hari berlalu sejak pemeriksaan kejiwaan, tim dokter masih belum juga menemukan jawaban atas apa yang terjadi pada NF.
Mengapas seorang gadis yang masih berusia 15 tahun tega melakukan perbuatan sekeji itu.
Kemudian, menurut Kompas.com selama pemeriksaan NF tidak menunjukkan raut wajah menyesal sama sekali, dan cenderung santai.
Saat berhadapan dengan pihak kepolisian, NF selalu menjawab pertanyaan yang diajukan penyidik dengan baik.
Bahkan NF mau bercerita sebelum diberi pertanyaan oleh polisi.
Sikap NF yang terbuka, padahal telah melakukan kejahatan besar ini membuat polisi dan dokter kejiwaan keheranan.
Sebab tak sedikitpun wajah penyesalan muncul dari raut muka NF selama menjalani pemeriksaan.
Sampai saat ini pemeriksaan terus berlanjut.
Henny Riana dokter kejiwaan yang melakukan pemeriksaan kepada NF mengaku timnya kesulitasn menilai kejiwaan NF dari ekspresi wajah yang ditunjukkannya selama ini.
Karena hal itu Henny menyebut akan melakukan metode lain yakni melakukan pemeriksaan melalui gambar.
"Untuk media gambar kami sediakan, pensil dan kertas yang bagus supaya gambarnya terlihat semakin bagus," katanya.
Ini bagian dari evaluasi penilaian karena kalau dari ekspresi kadang susah.
Sampai saat ini kasus pemeriksaan terhadap NF masih berlanjut, dan teka-teki pembunuhan itu belum terkuak sama sekali.
Sebelumnya, pelaku digambarkan adalah sosok yang gemar menyaksikan tayangan film horor seperti Chuky.
"Tersangka sering menonton film Chuky, dia senang karena memang itu hobinya," ujar Kombes Pol Yusri Yunus.
Selain itu, saat diperiksa oleh polisi NF justru mengatakan dia puas melakukan pembunuhan tersebut, dengan raut wajah tidak menunjukkan penyesalan sama sekali.
Bahkan dengan sadar si pelaku menyatakan sadar diri telah melakukan pembunuhan, dan mengaku tidak menyesalinya telah melakukan aksi keji tersebut.