Advertorial

(Foto) Krisis Suriah: Beginilah Kondisi Pusat Penelitian Senjata Kimia di Suriah yang Hancur Lebur oleh Rudal AS

Adrie Saputra
Moh. Habib Asyhad
Adrie Saputra
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Tiga pusat penelian senjata kimia di Suriah terlihat hancur lebur oleh rudal. Rudal ini memiliki jangkauan yang sangat jauh.
Tiga pusat penelian senjata kimia di Suriah terlihat hancur lebur oleh rudal. Rudal ini memiliki jangkauan yang sangat jauh.

Intisari-Online.com - Foto-foto ini menunjukkan tiga pusat penelitian yang dihancurkan oleh Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis karena ketakutan yang muncul dari gas sarin yang mematikan.

Gas ini diduga digunakan oleh rezim Bashar al-Assad.

Letnan Jenderal Kenneth McKenzie menekankan bahwa semua 105 misil yang diluncurkan ditembakkan tanpa terkena serangan udara Suriah.

Jenderal McKenzie berkata, "Kami menyerang 'jantung' program senjata kimia Suriah."

Baca juga:

Rencana Pernikahan Elly Sugigi: Menurut Studi, Ini Kemungkinan Perceraian Berdasarkan Selisih Usia Pasangan

Menurut laporan, 19 rudal yang diluncurkan AS belum pernah ditembakkan sebelumnya.

Rudal ini rupanya lebih pintar dan memiliki jangkauan yang lebih jauh.

Tomahawks memiliki jangkauan lebih dari 1.000 mil digunakan bersama rudal Storm Shadow RAF, dengan jangkauan 160-180 mil.

Apa yang kita ketahui sejauh ini:

AS, Inggris dan Perancis meluncurkan serangan udara di Suriah sebagai pembalasan atas serangan senjata kimia yang mematikan.

Rudal Tomahawk ditembakkan dari Angkatan Laut AS di Mediterania, sementara militer Perancis juga meluncurkan rudal jelajah dari kapal perang.

Trump mengatakan serangan itu dilakukan dengan sempurna di Twitter.

Baca juga:

4 Pernikahan Rahasia Ini Berakhir dengan Tragis: Ada yang Dikebiri, Ada Pula yang Dihukum Mati

Putin memperingatkan 'konsekuensi' untuk 'tindakan agresi' yang memiliki pengaruh 'merusak' pada seluruh sistem hubungan internasional.

Ketika serangan itu berlangsung pada pukul 2 waktu Suriah, Trump muncul di TV untuk mengumumkan dimulainya serangan, yang katanya sebagai tanggapan terhadap "kejahatan yang keji dari monster".

Artikel Terkait