Diduga hal itu yang melemahkan pernapasan dan menyebabkan sesak napas.
Sementara sebelum ini seorang peneliti China pernah melakukan otopsi pada jenazah korban virus corona dan hasilnya mengejutkan.
Laporan yang diterbitkan oleh jurnal media Inggris, The Lancet ini berdasarkan otopsi yang dilakukan para ahli dari Pusat Medis Kelima Rumah Sakit Umum, Tentara Pembebasan Rakyat di Beijing.
Mereka memperoleh sampel biopsi dan otopsi, dari seorang pria berusia 50 tahun yang meninggal akhir Januari lalu akibat virus corona.
Hasilnya ilmuwan temukan situasi yang mirip dengan wabah SARS, penyakit yang pernah menyerang China Selatan tahun 2002-2003.
Pada saat itu SARS menewaskan lebih dari 800 orang dan lebih dari dua lusin negara saat itu juga merasakan dampak dari wabah tersebut.
Baca Juga: Setelah Telan 4.373 Korban Jiwa, Mengapa WHO Baru Umumkan Virus Corona sebagai Pandemi Global?
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR