Advertorial

Banyak yang Penasaran dengan Gaji Astronot, Sekali Misi Paling Banyak Ternyata Tembus Rp12 Miliar, Meski Bergaji Fantastis Ternyata Bukan Uang yang Diincar Astronot Tetapi Hal Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Intisari-online.com - Astronot merupakan sebuah profesi yang terbilang sangat langka dan membuat banyak orang penasaran.

Sebagian besar astronot adalah pilot militer terpilih yang melakukan misi khusus ke luar angkasa.

Misalnya astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) di Amerika Serikat.

Selain Angkatan Udara As, pilot Angkatan Laut, pilot Korps Marinir juga akan memilih orang-orang biasa dari beberapa ilmuwan hebat untuk menjadi astronot.

Baca Juga: Makan Daging Ayam dengan Tanda Ini Seorang Wanita Meninggal 36 Jam Kemudian, Peringatan Bagi Pecinta Daging Ayam Segera Buang Jika Menemukan Tanda Ini

Menjadi seorang astronot tidaklah mudah, Anda harus memiliki kualitas fisik dan psikologis yang kuat.

Selain itu, Anda juga harus memiliki kalitas fisik dan psikologis yang kuat, dan berbeda dari orang biasa.

Setelah orang-orang terpilih terkumpul, sebagian dikirim ke ruang angkasa dan sebagian untuk penelitian ilmiah.

Banyak yang kita ketahui bahwa orang-orang terpilih menjadi astronot sebagian besar dari China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang dll.

Baca Juga: Saat Tren Wabah Corona Menunjukkan Penurunan, Presiden China Xi Jinping Baru Muncul untuk Pertama Kalinya di Wuhan Sejak Wabah Menyebar

Selain itu menjadi astronot sangat sulit. Namun dengan tingkat kesulitan tinggi untuk menjadi astronot memang berapa banyak gaji yang diterima?

Pertama mari kita lihat berapa anggaran untuk setiap pelatihan menjadi astronot, menurut situs Huanqiu.com, saat ini Presiden Donald Trump memberikan tambahan biaya sekitar 1,6 miliar AS (Rp22 triliun).

Untuk mempercepat rencana NASA kembali ke bulan, dan mengungkapkan bahwa langkah selanjutnya adalah mendarat di Mars.

Meskipun AS adalah negara kedua yang memungkinkan astronot memasuki ruang angkasa, astronot asal AS adalah yang terbanyak di dunia.

Semua astronot AS saat ini berafiliasi dengan NASA, jika masih ada pangkat militer, maka upah akan diberikan sesuai dengan kelanjutan militer dan kemudian NASA akan mensubsidi.

Jika astronot adalah kontrak lanjut dari pensiunan militer atau talenta top yang direkrut dari sektor swasta, maka NASA akan membayar upah subsidi.

Baca Juga: Kabar Baik! 2 Pasien Virus Corona Dinyatakan Negatif, Begini Penjelasan Juru Bicara Pemerintah

Upah para astronot tidak tetap, dan setiap tugas berbeda akan memiliki upah berbeda tergantung dari misi yang mereka emban.

Astronot NASA, upah minimumnya per bulan bisa mencapai 450.000 dolar AS (Rp6,4 miliar) hingga dan tertinggi bisa mencapai 860.000 dolar AS (Rp12 miliar).

Jika astronot datang ke luar angkasa atau stasiun luar angkasa untuk melakukan tugas, gaji rata-rata bisa mencapai 170.000 dolar AS (Rp2,4 miliar).

Namun risiko melakukan misi ruang angkasa sangat tinggi, mulai dari peluncuran roket ke stasiun ruang angkasa, pemeliharaan, dan tugas lain, risiko hidup sangat besar maka upahnya tinggi.

Hingga saat ini, hanya ada 400 astronot di seluruh dunia, padahal populasi manusia ada sekitar 7 miliar orang.

Meskipun upah tinggi yang ditawarkan menjadi astronot, para astronot justru tidak mengincar gaji mereka para elit yang terpilih dari penyaringan demi penyaringan memiliki misi berbeda.

Baca Juga: Cantik dan Glamour, Artis Ini Rela Pacaran dengan Supir Taksi Hingga Jadi Bahan Olok-olokan, Begitu Alasan Terungkap Netizen di Bikin Bungkam, Ternyata Cinta Tak Memandang Status

Mereka lebih mementingkan penghargaan, dan apakah penelitian ilmiah mereka memiliki efek positif pada perkembangan umum dan kepentingan umat manusia.

Setelah mencapai ketinggian, para astronot tidak pernah memikirkan gaji mereka, mereka benar-benar hanya memikirkan penghargaan dan penelitian.

Bagi mereka kehormatan adalah hadian terbesar bagi para astronot, tujuan mereka bukan milih sendiri melainkan masa depan dan perkembangan seluruh dunia.

Artikel Terkait