Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah foto tangkapan CCTV yang menampakan seekor anjing berdiri di atas kawah Sang Giri Tohlangkir, Gunung Agung Bali, menjadi perbincangan hangat.
Foto tersebut tercatat dalam CCTV Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Kamis 5 Maret 2020 pukul 05.58 Wita.
Lalu bagaimanakah respons PVMBG dan BPBD Karangasem?
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, IB Ketut Arimbawa membenarkan ada kamera CCTV yang dipasang di atas kawah Gunung Agung menangkap sosok anjing.
"Iya benar. Itu bukan editan atau hoax. Kami sempat bahas di grup BPBD. Memang benar CCTV yang menangkap foto anjing tersebut," kata Arimbawa Sabtu (7/3/2020)
Foto anjing yang viral tersebut mendapat banyak respons dari netizen.
Ada yang menyebut foto tersebut hasil editan dan ada yang memang mempercayai foto tersebut.
Netizen beranggapan foto itu hasil penggabungan dua gambar.
Mereka menganggap rupa anjing dalam foto itu terlalu besar jika dibandingkan dengan luas kawah Gunung Agung yang begitu lebar.
Arimbawa mengatakan, CCTV yang dipasang di atas puncak Gunung Agung bisa dilihat siapa saja.
Dari hasil diskusi BPBD Karangasem, menurut Arimbawa, foto tersebut bukan editan alias asli hasil tangkapan CCTV.
"Di atas puncak ada CCTV, memang sudah dipasang sejak dua bulan lalu."
"Sempat rusak sekali, tapi sudah diperbaiki," katanya.
PVMBG memasang CCTV di atas puncak Gunung Agung untuk memudahkan pemantauan aktivitas kawah Gunung Agung dari jarak lebih dekat.
Saat ini, hanya ada satu CCTV yang terpasang di puncak Gunung Agung.
"Selain itu, kami juga ingin memantau apakah ada aktivitas pendakian yang masih dilakukan masyarakat atau tidak."
"Sebab saat ini status Gunung Agung masih level III," katanya.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana tidak mau mengomentari mengenai anjing di atas puncak Gunung Agung.
"Saya tidak bisa konfirmasi soal foto asli atau bukan, karena keahlian saya bukan disitu."
"Kami fokus ke aktivitas gunung api-nya. Mungkin bisa tanya pakar foto untuk soal keaslian foto," kata Devy
Apakah PVMBG sempat mengecek hasil tangkapan CCTV yang merekam adanya anjing?
Devy juga enggan mengomentari.
"Memantau gunung api bukan berarti melototi CCTV 24 jam, tapi lebih dari itu, mengamati dan menganalisis data bawah permukaan dari aspek seismologi, deformasi dan lain-lain."
"Untuk mendapat estimasi pergerakan fluida di dalam gunungapi."
"Ketika terjadi perubahan signifikan, maka CCTV membantu melihat manifestasi permukaan kawah," ujar Devy.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul CCTV Rekam Seekor Anjing Berdiri di Atas Kawah Gunung Agung Bali, Ini Kata PVMBG dan BPBD